Djawanews.com – Proyek pembangunan saluran air di bawah jalan Tol Jakarta-Cikampek dan Kalimalang menuai polemik. Warga yang tinggal di beberapa perumahan di Kayuringin Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, protes terhadap proyek pembangunan tersebut.
Anggota DPRD Kota Bekasi, Adhika Dirgantara melihat protes yang dilakukan warga Bekasi adalah hal yang wajar.
"Penolakan itu wajar dan logis," kata Adhika Ahad, 10 Oktober, mengutip tempo.co.
Adhika mengungkapkan alasan kenapa itu wajar. Ia mengatakan air dari selatan mengalir ke perumahan diantaranya Bumi Satria Kencana hingga Komplek Kejaksaan. Kedua perumahan ini menjadi langganan banjir ketika hujan lokal dengan intensitas tinggi lebih dari dua jam.
Nantinya dengan adanya saluran air yang sekarang sedang dibangun, maka sudah bisa dipastikan air dari selatan akan lebih cepat tinggi sampai ke perumahan warga.
"Sementara belum ada normalisasi, ini yang mendasari penolakan warga," kata Adhika.
Namun Adhika mengatakan proyek yang menelan biaya Rp41 miliar tersebut akan tetap dilanjutkan. Ia menyebut nantinya akan ada pengaturan air melalui pompanisasi dari selatan menuju ke utara.
"Jika kapasitas saluran di utara sudah maksimal, tidak ada pompanisasi air dari selatan. Air mengalir dari saluran lama," kata dia.