Djawanews.com – Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Umar Hasibuan (Gus Umar) menanggapi video viral kritik Anies Baswedan dengan mengatakan kalau bahasanya mengerikan dan menanyakan kenapa ikut campur ke daerah lain.
Sebelumnya, beredar video viral kritik Anies Baswedan oleh seorang pria yang mengaku bernama Krisyanto Yen Oni. Krisyanto mengkritik bahwa Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pernah mencabut 13 izin pembangunan reklamasi.
Gus Umar menduga kalau pria dalam video tersebut bukan warga Jakarta, kemudian ia menyarankan agar Krisyanto lebih baik mengkritik kepala daerah tempatnya tinggal.
“Bapak ini kritik anies ngeri amat bahasanya. Kayaknya bukan warga DKI. Kenapa bukan kepala derah tempat dia tinggal saja yang dia kritik. Jauh amat ngurus-ngurus DKI,” katanya melalui akun Twitter @Umar_Hasibuann_ pada Kamis, 21 Oktober 2021.
Dalam cuitan lain, Gus Umar mengatakan bahwa akan lebih baik Krisyanto Yen Oni tidak perlu memaki-maki personal Anies Baswedan.
“Pak yin oni yth: Maaf ya kalau boleh saran mending bapak kerja yang benar hidupi keluarga anda. Kasihan bapak maki-maki @aniesbaswedan seperti ini. Gak bikin anda hebat dan jadi milyuner juga,” katanya.
Isi Video Viral Kritik Anies Baswedan, Begini Kronologi Lengkapnya
Video viral kritik Anies Baswedan pada awalnya diunggah oleh akun TikTok @sutrisno6370.
Pria tersebut mengaku dirinya bernama Krisyanto Yen Oni. Dalam video beberapa menit tersebut, tampak dirinya membeberkan kritiknya terhadap Anies Baswedan.
“Halo Indonesia, saya Krisyanto Yen Oni, salam NKRI. Ini video saya tujukan kepada yang terhormat Pak Anies Baswedan, ya,” katanya.
“Pak Anies Baswedan yang saya hormati, dulu Anda pernah berjanji, Anda pernah mengakatan bahwa Anda telah mencabut 13 izin pembangunan reklamasi,” sambungnya.
Namun, Krisyanto Yen Oni mengaku kaget dengan adanya sebuah berita terkait lokasi pembangunan ajang Formula E besutan Anies Baswedan.
“Tapi saya ini ada berita yang menurut saya sangat mengejutkan, katanya lokasi opsi untuk ajang Formula E itu salah satunya di pulau reklamasi,” katanya.
“Ini gimana Pak Anies, jadi saya itu jujur ya pak Anies ya, kalau bicara tentang Pak Anies Baswedan itu saya menyesal sekali, kenapa harus ada manusia kayak Pak Anies Baswedan, gitu,” sambungnya.
Dia pun membayangkan jika dirinya memiliki anak yang memiliki sifat sepeti Anies Baswedan, dirinya akan menggetok kepala si anak.
“Jujur kalau saya punya anak yang uring-uringan, kayak Pak Anies Baswedan itu, saya ketok kepalanya itu, kesal saya itu,” kata Krisyanto Yen Oni.
“Saya beranggapan gini, andai anak seorang anak kelas lima SD yang mimpin DKI Jakarta, mungkin 90 persen akan jauh lebih baik dari Pak Anies Baswedan. Mohon maaf,” sambungnya.
Dia secara jelas mengatakan bahwa apa yang diutarakan benar dan merasa yakin atas pernyataan tersebut dengan melihat kondisi Jakarta saat ini.
“Anda itu belum memenuhi kapasitas sebagai pemimpin daerah. Jangankan Gubernur, jadi kepala camat saja saya rasa anda belum mempuni gitu, maaf-maaf kata, Pak Anies,” katanya.
“Selama ini yang anda lakukan adalah membuat program kerja, kemudian menjalankan program tersebut, lalu dibongkar, kemudian membuat suatu program yang lain, setelah itu dibongkar, habis-habisin anggaran enggak tahu apa arah dan tujuan anda memimpin ibu kota DKI Jakarta itu,” sambungnya.
Krisyanto pun menyarankan agar Anies Baswedan menyelaraskan pemikiran dan apa yang diucapkan.
“Pak Anies Baswedan mohon maaf-maaf, sedikit saran dari saya jadilah manusia itu yang sesuai hatinya, otaknya, dan mulutnya itu sesuai, karena yang saya amati selama ini Anda itu hatimu munafik, otakmu licik, dan mulutmu licin, dan hasilnya nol. Anda tidak ada apa-apanya selama memimpin ibu kota DKI Jakarta, saya kira seperti itu,” tuturnya.
“Mohon maaf, bila bahasa saya tidak berkenan di hati Anda, begitulah cara rakyat jelata mengutarakan pendapatnya, salam hormat buat Anda.” pungkasnya.
Dari penjelasan di atas, sepertinya yang dilakukan Krisyanto Yen Oni dalam video viral kirtik Anies Baswedan hanyalah sebuah evaluasi kinerja dari sudut pandangnya. Menurut anda sekalian bagaimana?
Untuk mendapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.