Djawanews.com – Ustaz Abdul Somad atau UAS menyebut penolakan kehadirannya di Singapura hanyalah masalah politik. Masalah politik yang ia maksud adalah jumlah umat Islam di Singapura masih minoritas sehingga dirinya sulit masuk.
Hal itu menanggapi pernyataan Kementerian Dalam Negeri Singapura. Menurutnya ini karena umat Islam di Singapura tidak kuat.
"Ini masalah politik. jadi cuma kekuatan umat Islam saja, kalau di suatu negeri itu umat islam kuat, saya bisa masuk, saya bisa tausiah, ceramah. Kebetulan Singapura itu umat Islamnya lemah," kata UAS di kanal Youtube Karni Ilyas Club, dikutip dari hops.id, Rabu 18 Mei.
UAS mengatakan sebelumnya ia masuk ke Singapura dan tidak ada masalah apapun yakni pada 2012 dan 2017.
Ulama populer di Indonesia itu mengatakan dia tidak ada masalah dengan orang Singapura, khususnya muslim Singapura.
Malahan, muslim Singapura yang menyeberang ke Batam, untuk bisa menyaksikan tausiahnya.
"Saya biasa berhubungan baik dengan jemaah Singapora, kalau saya ada kajian di Batam, mereka datang ke Batam karena menyeberangnya tak berlalu jauh. Hubungan saya baik degan masyarakat Singapura," katanya.
UAS Tidak Kapok ke Singapura
Ketika apakah dirinya kapok ke Singapura setelah insiden penolakan tersebut, UAS memberikan sinyal tidak ada alasan untuk kapok ke Singapura yang merupakan tanah leluhurnya.
"Kalau dibilang kapok atau tidak ke Singapura itu sama saja saya bilang saya kapok ke Minangkabau. Karena Singapura adalah tanah melayu. Nenek saya punya kakak, yang anak cucunya ada di Singapura," kata UAS.
UAS mengatakan Singapura bagi orang Riau adalah bagian tanah leluhur. Sebab Singapura itu dulunya adalah wilayah dari Kerajaan Melayu Tumasik.
Setelah Kerajaan Melayu Tumasik berpindah ke Malaka, abad ke-15 tumbang lalu jadi Kerajaan Johor.
"Nah pecahan Johor itu Siak Sri Indrapura Riau, jadi kami itu serumpun," kata UAS.