Djawanews.com – Bambang Susantono telah dilantik Presiden Jokowi sebagai kepala otorita ibukota negara (IKN) Nusantara. Terkait hal itu, tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Umar Hasibuan mengatakan bahwa Bambang merupakan sosok yang tak punya prestasi dan cukup mengagetkan jika ia selalu mendapat jabatan sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Seperti diketahui Bambang Susantono pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Perhubungan selama 2010-2014, ketika Presiden SBY membawahi Kabinet Indonesia Bersatu II.
Umar Hasibuan atau Gus Umar mengatakan dia belum pernah melihat adanya prestasi yang dicapai Bambang Susantono.
Namun, dirinya heran bagaimana bisa sosok yang tak pernah terlihat prestasinya bisa didapuk Presiden Jokowi memimpin IKN.
Dia juga menyebut jika jabatan tersebut kemungkinan karena yang bersangkutan adalah orang yang jago dalam melakukan lobi.
“Bambang susantono yg jd kepala IKN selalu dapat jabatan sjk zaman SBY sampai skrg. Jago lobby tapi gak tahu apa prestasinya,” kata Gus Umar melalui akun Twitter miliknya @umarsyadat75 pada Jumat, 11 Maret.
Cuitan itu langsung ditanggapi oleh pengguna akun Twitter lain yang mengungkap hal senada.
Akun @__SudutPandang menyebut jika Ir. Bambang Susantono, MCP, MSCE, Ph.D dikenal sebagai pakar perencanaan infrastuktur & transportasi.
Dia juga pernah Wakil Menteri PLT Menteri era SBY. Namun terungkap fakta bahwa sektor transportasi dan infrastrukturnya sangat kacau di era pemerintahan Presiden SBY. ”FAKTA carut marut transportasi, pun infrastruktur sangat buruk era SBY,” cuit @__SudutPandang.
Sementara itu, Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP), Wandy Tuturoong menjelasakan Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe dipilih untuk memimpin IKN Nusantara karena berpengalaman dan dinilai memiliki profesionalisme dalam menjalankan tugasnya.
Menurut Wandy, keduanya akan menjadi kombinasi yang baik apabila dilihat dari sisi pengalaman.
“Kalau lihat pengalamannya, mereka kombinasi yang cukup baik dari segi profesionalisme,” jelasnya.
“Pak Bambang punya keahlian di bidang transportasi, infrastruktur, dan perhubungan. Lalu punya pengalaman di bidang manajemen dan lembaga internasional serta belum lagi pengalaman di pemerintahan,” imbuhnya.