Djawanews.com – Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menduga oknum TNI Angkatan Laut (AL) dan TNI Angkatan Udara (AU) terlibat membantu kegiatan tenaga kerja Indonesia atau TKI ilegal masuk ke Malaysia.
Fakta itu terkuak berdasarkan hasil investigasi tragedi tenggelamnya kapal yang menewaskan sejumlah TKI ilegal di lepas pantai Johor Baru, Malaysia.
“Adanya dugaan keterlibatan oknum TNI AL dan oknum TNI AU, yang memiliki peran masing-masing dalam membantu kegiatan pengiriman PMI ilegal,” ujar Kepala BP2MI Benny Rhamdani pada Selasa, 29 Desember.
Benny mengatakan akan melaporkan hasil temuan investigasi tersebut ke pimpinan masing-masing instansi. Selain itu, Benny berencana bertemu dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa untuk membahas permasalahan itu. “Saya akan coba nanti bertemu Panglima TNI,” kata Benny.
Dalam kesempatan yang sama, ketua tim investigasi, Deputi Penempatan dan Pelindungan Kawasan Eropa dan Timur Tengah Irjen Achmad Kartiko mengungkapkan peran oknum TNI AU dan TNI AL mulai memberangkatkan TKI ilegal ke bandara hingga pelabuhan.
“Ini masih dalam dugaan, prosesnya adalah membantu transportasi mereka dari bandara. Kemudian ke lokasi pelabuhan dan sampai dengan proses keberangkatan. Jadi masih proses pengembangan,” timpal Kartiko.
TKI Ilegal Masuk Malaysia, Anggota TNI AL dan AU Kemungkinan Besar Terlibat
Sebelumnya, Polri menetapkan dua orang berinisial JI dan AS sebagai tersangka dalam kasus kapal tenggelam yang mengangkut TKI di wilayah Johor Bahru, Malaysia. Penetapan tersangka tersebut diperoleh penyidik dari keterangan korban yang selamat.
“Jadi sampai saat ini ada dua tersangka yang diamankan oleh penyidik dan saat ini masih pendalaman, masih proses untuk menindaklanjuti sampai sejauh mana perekrutan secara ilegal pekerja migran Indonesia yang dipekerjakan secara ilegal ke luar negeri,” ujar Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Senin, 27 Desember.
“Dari korban telah ditangkap 2 pelaku atau tersangka yang diperoleh dari keterangan korban yang selamat. Jadi korban yang selamat dilakukan pemeriksaan siapa yang merekrut mereka, muncul nama JI dan AS ini,” imbuhnya.
Adapun 11 jenazah WNI korban kecelakaan kapal di wilayah Johor Bahru, Malaysia, sudah dipulangkan. Pemulangan dilakukan dengan Kapal Polisi Laksmana 7012. Sampai berita ini diturunkan, masih belum ada konfirmasi dugaan keterlibatan oknum TNI AL dan AU dari BP2MI. Sementara TNI AL mengatakan pihaknya akan mengumpulkan data mengenai temuan dari BP2MI itu.
“Mohon waktu untuk kumpulkan data berkaitan dengan pernyataan Pak Benny,” kata Kadispenal Lasksma TNI Julius Widjojono kepada wartawan, Rabu, 29 Desember.
Julius memastikan tindakan tegas jika ada anggota TNI AL yang terlibat dalam insiden ini, termasuk kasus memasukkan TKI ilegal ke Malaysia. Hal tersebut sesuai arahan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Yudo Margono.
Dapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.