Djawanews.com – Sebelumnya diketahui Presiden Ashraf Ghani telah meninggalkan Afghanistan sebelum Taliban mengambil alih kekuasaan. Namun tidak jelas ke negara mana Ashraf Ghani mencari perlindungan.
Baru-baru ini diketahui ternyata Ashraf Ghani melarikan diri ke Uni Emirat Arab (UEA). Hal ini dikonfirmasi oleh Kementerian Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional UEA. Ia megatakan UEA menerima Ashraf Ghani karena alasan kemanusiaan.
"Kementerian Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional UEA dapat mengonfirmasi bahwa UEA telah menyambut Presiden Ashraf Ghani dan keluarganya dengan alasan kemanusiaan," kata kementerian tersebut, seperti dilansir Djawanews daru The Straits Times, Rabu, 18 Agustus.
Ashraf Ghani diketahui telah meninggalkan Afghanistan saat Taliban menduduki Kabul pada Minggu, 15 Agustus lalu. Ia sempat mengunggah pernyataan di Facebook bahwa Taliban telah menang dan dirinya terpaksa melarikan diri untuk menghindari pertumpahan darah.
Sampai sebelum UEA mengonfirmasi keberadaan Ashraf Ghani, berbagai dugaan ke negara mana dia melarikan diri bermunculan. Ada yang mengatakan dia berlindung ke Tajikistan, Uzbekistan, ataupun Oman. Sementara tidak ada pendapat yang mengatakan Ashraf Ghani melarikan diri ke UEA.
Ini bukanlah pertama kalinya UEA menerima para pemimpin negara yang terusir dari negaranya. Pada Agustus 2020 UEA menerima Raja Spanyol Juan Carlos ketika ramai pembicaraan soal asal-usul kekayaannya. Pemimpin oposisi Pakistan Benazir Bhutto dalam delapan tahun pengasingannya juga pernah menetap di UEA.