Djawanews.com – Serangan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan belakangan ini menjadi sorotan publik. Mereka menilai PSI ingin mendegradasi Anies. Tapi ternyata bukan itu tujuannya.
Pengamat politik Tony Rosyid menganalisis manuver PSI dan Giring Ganesha terus menyerang Anies itu sesungguhnya merupakan instrumen untuk manuver partai anak muda tersebut. PSI menyerang Anies lantaran ingin mencuri pendukung PDIP.
Dia menganalogikan manuver PSI serang Anies ini ibarat permainan sepak bola. Jadi cara terbaik bagi PSI untuk mengejar ketinggalan adalah menyerang dan mendapatkan tepuk tangan penonton, supaya makin semangat mainnya.
Siasat PSI Mendapat Pendukung
Tony Rosyid melihat PSI dan Giring menyerang Anies itu adalah untuk mencuri suara pendukung PDIP, bukan untuk menjatuhkan Anies. Jadi jangan salah ya.
Dia mengatakan, manuver Giring dan PSI menyerang Anies adalah cara untuk mencuri perhatian pendukung Jokowi untuk beralih ke PSI.
Tentunya manuver PSI menyerang Anies dan berhadapan dengan pendukung setia pria yang kini Gubernur DKI Jakarta itu bukan tanpa perhitungan matang. Tony yakin ada tujuan sebenarnya dari PSI.
"Berhadapan dengan para pendukung Anies, PSI telah masuk di kubu para pendukung PDIP. Kalau sudah ada di dalam kubu para pendukung PDIP, akan relatif lebih mudah bagi PSI menggeser dukungan kader PDIP ke PSI. Cara yang jitu," jelasnya, Senin 10 Januari.
Lebih lanjut Tony mengatakan PSI sesungguhnya fokus menyasar para pendukung PDIP. Sebab dengan menyerang Anies adalah cara yang dipilih, dan sepertinya cukup efektif.
"Boleh jadi, bukan karena Giring nggak suka sama Anies. Ini hanya soal pilihan strategi untuk PSI. Ah, kayak anda gak tahu saja watak para politisi kita," kata Tony.
Meski demikian, Tony melihat, serangan PSI ke Anies ini justru menguntungkan pendukung Anies. Jadi sama-sama untung.
Serangan PSI terhadap Anies ini akan mensolidkan pendukung Anies, dan balik menyerang PSI.
"Terlihat seru, tapi semua punya kalkulasi politiknya. Semakin diserang, PSI juga merasa diuntungkan. Popularitas naik, simpati dari kelompok pendukung PDIP didapat," kata Tony.
Tony berpandangan saling serang antara PSI dan para pendukung Anies memang tidak menguntungkan bagi PDIP. Ceruk PDIP lama kelamaan akan kegerus oleh PSI.
"Jika hal ini dibiarkan, PDIP akan banyak kecolongan suara di Pileg 2024. Kesimpulannya lawan sesungguhnya bagi PSI adalah PDIP. Anies hanya instrumen untuk mengambil suara dari PDIP," jelasnya.