Djawanews.com – Akhirnya terungkap fakta baru dari Pengacara Keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak. Kamaruddin membongkar dugaan praktik pemerasan yang dilakukan Ferdy Sambo di internal Polri. Mantan Kadiv Propam itu dikabarkan meminta uang dengan jumlah fantastis dengan iming-iming anggota Polisi bisa naik jabatan.
Hal itu terungkap saat Kamaruddin Simanjuntak dihubungi salah seorang Brigadir Jenderal (Brigjen) saat pergi ke Medan. Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan ada Polisi jenderal bintang satu yang mengaku diperas oleh Ferdy Sambo.
Pemerasan itu untuk mendapatkan jabatan yang diinginkan di Mabes Polri. Namun, Semua itu tak terwujud, meski uang telah diserahkan. Kamaruddin Simanjuntak menjelaskan Brigadir Jenderal itu memberikan pengakuan dengan menghubunginya lewat sambungan video call.
Lewat video call, perwira tinggi itu berdiri dengan sikap sempuran ditemani istrinya. Bahkan istrinya disuruh untuk berdiri dengan sikap sempurna. Berdasarkan pengakuan Kamaruddin, perwira dan istrinya itu turut memberi hormat padanya.
"Saat saya di Medan ada seorang mengaku Brigadir Jenderal Polisi, dia telpon saya video call, dia berdiri sikap sempurna bahkan istrinya masih cantik kulihat disuruh berdiri sikap sempurna, menghadap saya dan memanggil saya komandan,"katanya saat diwawancarai di kanal YouTube Uya Kuya TV, Kamis (15/9)
Kamaruddin pun sempat merasa Brigadir Jenderal bersama istrinya bercanda. Namun semua ternyata serius. Kata Kamaruddin, perwira itu turut berterima kasih karena berkatnya, Ferdy Sambo dipenjara dan mendapatkan hukuman. Ia mengaku merasa tertipu oleh Ferdy Sambo dan tak bisa berbuat apa-apa. Ia mengaku sudah menyetor Rp2,5 miliar agar bisa mengemban jabatan yang dijanjikan itu.
"Awalnya saya kira bercanda tetapi dia berterima kasih mengaku brigadir jenderal, dia mengaku diperas 2,5 miliar, dia menghendaki satu jabatan ketika masih Kombes lalu untuk mendapatkan jabatan itu dia setor 2,5 miliar, makanya saya bilang karena mau juga itu," ujarnya.
Setelah membayar 2,5 miliar, Brigadir Jendral tersebut tidak mendapatkan jabatan itu. "Tetapi jabatan yang dijanjikan atau kedudukan tidak diberikan sehingga tidak balik modal, akhirnya dia merasa menderita, informasinya ke FS," jelasnya.
Brigadir Jenderal tersebut berterima kasih padanya karena karma untuk Ferdy Sambo terbalaskan. Jenderal Bintang Tiga Takut Pada Ferdy Sambo Kasus pembunuhan Brigadir J menarik untuk diperbincangkan. Karena pembunuhan ini melibatkan Ferdy Sambo yang punya bintang dua. Pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak buka suara mengenai kasus kliennya. Kamarudin Simanjuntak ingat petinggi polri takut dengan Ferdy Sambo, dilansir Youtube Uya Kuya, Kamis, 15 September.
"Bahkan dia sudah di patsus dicopot dari Satgas Merah putih, harusnya tidak ada lagi alasan takut, tetapi ketika saya bertemu jenderal bintang tiga jenderal lainnya mereka pun masih takut," jelasnya.
"Maka saya bilang ketakutan apa berlebihan, bapak aja tidak takut, kami semua ketakutan," ujarnya.
Kamarudin Simanjuntak mempelajari alasan ketakutan jenderla bintang tiga pada Ferdy Sambo.
"Maka saya pelajari apa penyebab ketakutan, rupanya dibelakang Ferdy Sambo ini banyak kekuasaan tinggi baik di institusi kepolisian maupun kalangan menteri maupun dpr, ada juga keterlibatan mafia mafia," jelasnya
Sehingga jenderal bintang tiga tersebut takut. "Memang benar keterlibatan mafia, salah satu jet pribadi oleh BJP Hendra itu karena milik seorang mafia RBT," ujarnya.
Kamarudin Simanjuntak menilai wajar ketakutan karena keterlibatan mafia. "Wajar karena ada keterlibatan mafia bukti seorang BJP punya fasilitas pesawat pribadi," jelasnya.
Kamarudin juga menjelaskan kekuatan dari Ferdy Sambo. "Pertama dia itu tangan kanannya Kapolri, Kadiv Propam tukang pukulnya Kapolri, dimana Kapolri pergi dia ikut, Ferdy Sambo jaman dulu pergi ke istana itu kapolri, disitu ada Kapolri disana ada Ferdy Sambo," ujarnya.
Hal itu wajar kalau Ferdy Sambo punya kekuasaan tinggi. "Tentulah pegang kekuasaan tinggi khususnya Propam sebagai penjaga etika dan garda terdepan menegakan disiplin, tentu dia bisa mencopot para jenderal baik di Kapolda, Kapolda bahkan satu dua tingkat di atasnya," ujarnya.
Uya Kuya kagum dengan pengakuan Kamarudin Simanjuntak. "Woa luar biasa," ujar Uya Kuya.
"Karena jabatan dia Kadiv Propam, bahkan nasib para jenderal ditangan dia, untuk dapat jabatan," terangnya.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.