Djawanews.com – Beredar kabar bahwa pasukan Rusia bakal melakukan invasi atau penyerangan pada besok, hari Rabu, 16 Februari 2022.
Menanggapi hal itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyerukan kepada warganya untuk mengibarkan bendera negara dan menyanyikan lagu kebangsaan secara serempak pada 16 Februari.
Sementara itu, penasihat kepala staf Mykhailo Podolyak mengatakan, Zelenskiy menanggapi pemberitaan media Barat itu dengan ironi.
Podolyak menegaskan, sebenarnya pihaknya tidak benar-benar memprediksi tanggal itu sebagai tanggal invasi terhadap Ukraina. Dia menilai kabar itu hanya digembor-gemborkan oleh media.
“Sangat dapat dimengerti mengapa orang Ukraina saat ini skeptis tentang berbagai ‘tanggal tertentu’ yang disebut ‘awal invasi’ oleh media,” tutur Podolyak, mengutip Reuters pada Selasa, 15 Februari.
Laporan media asing belakangan menuai skeptisisme tersendiri. Sejumlah kantor berita Barat mengutip pejabat dari berbagai negara mengenai prediksi ‘jadwal’ invasi.
Namun bukannya khawatir akan adanya invasi, Zelenskiy berniat untuk merayakan hari itu dengan masyarakat Ukraina.
“Mereka memberi tahu kami bahwa 16 Februari akan menjadi hari penyerangan. Kami akan menjadikannya hari persatuan,” ujar Zelenskiy.
Zelenskiy mengolok-olok pemberitaan insensitif tersebut dengan menjadikannya perayaan besar atas persatuan masyarakat Ukraina.
Pemerintah Ukraina telah merilis dekrit agar seluruh desa dan kota seantero Ukraina menyanyikan lagu kebangsaan sejak pukul 10 pagi.
“Mereka mencoba menakut-nakuti kami dengan menyebutkan tanggal dimulainya aksi militer. Pada hari itu, kami akan mengibarkan bendera nasional kami, mengenakan spanduk kuning dan biru, dan menunjukkan kepada seluruh dunia persatuan kami,” sambung Zelenskiy.
Sejak awal Zelenskiy memang menegaskan bahwa kemungkinan serangan Kremlin telah dilebih-lebihkan oleh sekutu Barat.
Meski begitu, ia mengakui Moskow berupaya mengancam Kiev dengan menabur kepanikan.
Sementara itu, para pejabat AS mengatakan mereka tidak memperkirakan serangan pada hari tertentu. Namun, mereka yakin serangan itu dapat digencarkan sewaktu-waktu.
“Saya tidak akan menyebutkan tanggal tertentu, saya pikir itu tidak cerdas. Saya hanya akan memberi tahu Anda bahwa sangat mungkin dia (Rusia) dapat bergerak tanpa peringatan,” ujar juru bicara Pentagon, John Kirby.