Djawanews.com – Rumor panas yang beredar bahwa Menteri BUMN acuh soal sponsori Formula E 2022 karena takut elektabilitas dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bakal semakin meroket.
Faktanya 3 hari menjelang balapan mobil listrik, panitia Formula E belum juga berhasil mengamankan sponsor dari satupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Padahal, proposal pengajuan sponsor itu sudah disampaikan langsung kepada Menteri BUMN Erick Thohir sejak jauh-jauh hari.
Kondisi tersebut berbeda jauh saat gelaran MotoGP di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, dimana BUMN jor-joran menggelontorkan dana sponsor hingga Rp3,8 triliun.
Menanggapi hal ini, pengamat politik Rocky Gerung mengungkapkan alasan BUMN ogah menjadi sponsor Formula E Jakarta 2022. Rocky menilai BUMN tidak mau menjadi sponsor Formula E Jakarta 2022 karena adanya indikasi persaingan politik.
Rocky menduga Presiden Joko Widodo telah memberikan instruksi kepada Menteri BUMN Erick Thohir untuk memastikan bahwa elektabilitas Anies Baswedan tidak melejit seiring dengan digelarnya Formula E Jakarta 2022.
“Kalau ini presiden tahu, karena presiden kasih kode pada Pak Erick Thohir supaya ‘Udah, coba dilihat dulu tuh. Jangan sampai elektabilitas Anies tiba-tiba melejit setelah Formula E tuh’, kan ini intinya yang orang bisa baca sampai di situ tuh,” kata Rocky Gerung sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Selasa, 31 Mei.
Rocky kemudian membandingkan event Formula E dengan MotoGP di Mandalika. Menurutnya, setelah event MotoGP Mandalika, masyarakat di sana mengeluh karena tidak ada event lanjutan.
Namun, kata Rocky, event Formula E di Jakarta diikuti oleh pelancong, turis, pejabat negara lain yang sedang ada di Jakarta bisa melihat potensi investasi dari Formula E dan Jakarta.
“Jadi sebetulnya, event Formula E di Jakarta lebih penting dengan MotoGP Mandalika. Karena dia built ini dengan investasi bisnis, promosi segala macam. Sebetulnya, tinggal digerakkan sedikit oleh BUMN, maka datanglah orang-orang pasang iklan di Formula E,” kata Rocky.
Namun, sambung Rocky, perhelatan Formula E itu secara tidak langsung akan mengiklankan Anies dari sisi politik sebagai calon presiden potensial untuk Pemilu 2024. Meski demikian, menurut Rocky, Anies telah bicara kemana-mana soal konsep Formula E sehingga lebih mudah diterima masyarakat luas.
“Memang tergantung niat pemerintah, mau pisahkan politik dan reputasi ibu kota atau sekedar ingin memanfaatkan momentum untuk menurunkan elektabilitas Anies Baswedan. Itu buruknya di situ. Padahal, bantu saja DKI, toh itu prestasi pemerintah pada akhirnya,” kata Rocky.
Lebih lanjut, Rocky Gerung menegaskan bahwa dengan atau tanpa dukungan BUMN, nama Anies Baswedan akan semakin bersinar secara politik melalui perhelatan Formula E Jakarta 2022.
Terlebih Anies telah mempromosikan ajang balap mobil listrik tersebut bahkan sebelum rencana awal digelar yakni pada tahun 2020 lalu. “Tanpa iklan bisnis, Anies sudah beriklan secara politik, karena dia sudah bicara kemana-mana tentang Formula E dari awal. Itu tergantung pada niat pemerintah, mau pisahkan politik dengan reputasi ibu kota, atau sekedar memanfaatkan momentum untuk menurunkan elektabilitas Anies Baswedan, itu buruknya di situ kan,” demikian Rocky.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.