Djawanews.com – Grace Natalie menjadi sorotan setelah merespon pernyataan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso (Bang Yos) terkait Tenaga Kerja Asing (TKA) Cina.
Secara panjang lebar, Bang Yos menjelaskan ancaman Cina dan Tenaga Kerja Asing Cina yang intinya adalah kekhawatiran bahwa mereka akan menjadi mayoritas di tanah air.
Namun sayangnya, bagi sejumlah pihak penjelasan eks Gubernur DKI Jakarta ini dianggap bernada rasis. Salah satu pihak yang berpendapat demikian adalah eks Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tersebut.
Menurut Grace, isu ini sudahlah “lagu lama” yang terus-terusan diangkat. Jumlah TKA menurutnya dengan mengutip data tenaga kerja dari Kementerian Tenaga Kerja tidaklah terlalu banyak.
“Jadi kecil banget jumlahnya tidak sampai 1 persen,” ujar Grace dikutip dari YouTube Cokro TV, beberapa waktu lalu.
Terkait hal itu, akademisi dan pengamat politik, Rocky Gerung angkat bicara. Hal itu disampaikan lewat akun youtube miliknya (Rocky Gerung Official) yang juga bersama oleh Hersubeno Arief dari Forum News Network (FNN).
Rocky menganggap bahwa bahwa sedikitnya jumlah seharusnya tidak dijadikan alasan untuk tidak waspada terhadap ancaman yang ada.
“Tentu radar dipasang di mana-mana, apakah ada infiltrasi TKA? Pasti ada. Berapa banyak yang masuk ke Indonesia? ya sedikit sekali, Iya tapi kalau semuanya intel bagaimana?” Jelas Rocky di kanal Youtube miliknya, dikutip pada Selasa, 31 Mei.
Menurut Rocky, dalam konteks perang proxy, melihat 1,2, atau 3 orang sangat bisa menjadi “mata dan telinga” terhadap kondisi suatu negara.
Inilah yang menurut Rocky menjadi salah satu konteks pembahasan yang Bang Yos sampaikan mengingat dirinya adalah orang intelijen yang tentu sudah akrab dengan kondisi-kondisi tersebut.
“Karena Sutiyoso adalah orang BIN, mengerti begituan. Kalau cebong-cebong ini kan cuma lihat sensasinya, pakai data ya cuma sekian persen yang masuk Indonesia, ya elah itu perang dunia kedua yang masuk ke Eropa itu Cuma dua puluh orang. CIA misalnya untuk memantau Jerman, demikian juga intel Jepang yang masuk Indonesia sebelum tahun ‘45 itu Cuma 3-4 orang tapi kemudian itu jadi semcam laporan,” jelas Rocky.
Rocky pun tegas menyatakan bahwa penjelasan Bang Yos soal potensi ancaman TKA Cina bukanlah masalah SARA.
“Nggak mungkinlah pak Sutiyoso… punya jabatan tinggi di BIN segala macam kok jadi SARA. Itu di goreng terus oleh mereka,” tegas Rocky.
Rocky pun menduga memang serangan terhadap Bang Yos sengaja dieksploitasi dengan tuduhan SARA.
Diberitakan sebelumnya, Grace menyangkan apa yang diungkapkan oleh Bang Yos. Menurutnya, dengan latar belakang intelijen, Bang Yos buat pernyataan rasis.
“Saya menyayangkan seseorang sekaliber Bang Yos yang memiliki karir panjang di militer dan pemerintahan serta pernah dipercaya Presiden Jokowi sebagai Kepala BIN bisa membuat pernyataan yang begitu rasis, tendensius, dan berlawanan dengan realita dan juga data," ujar Grace dikutip dari YouTube Cokro TV.