Djawanews.com – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri memerintahkan kepada anak buahnya agar tidak ragu melakukan penindakan terhadap pelaku korupsi, termasuk Operasi Tangkap Tangan (OTT).
"Saya juga memerintahkan kepada segenap insan KPK, jangan pernah ada keraguan untuk bertindak tegas melakukan tindakan penegakan hukum bagi pelaku korupsi termasuk tindakan tangkap tangan," kata Firli di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa, 27 Desember.
Namun, Firli mengingatkan penindakan yang dilakukan harus sesuai aturan berlaku. Kecukupan bukti harus diperhatikan meskipun tak mudah.
"Mengingat tugas-tugas KPK di waktu-waktu yang akan datang akan semakin berat," tegas eks Deputi Penindakan KPK itu.
Firli memastikan KPK tak akan pandang bulu mengusut dugaan korupsi. Walaupun berada di rumpun eksekutif mereka tak akan terpengaruh kekuasaan manapun.
Firli juga menegaskan lembaganya tak akan tunduk dengan siapapun. "KPK adalah lembaga negara dalam rumpun eksekutif yang dalam pelaksanaan tugas dan wewenangnya tidak terpengaruh kepada kekuasaan manapun, dan KPK tidak tunduk kepada siapapun," ujarnya.
Lebih lanjut, Firli mengingatkan para pejabat tak melakukan praktik rasuah. Peringatan ini tak hanya gertakan semata karena ada ribuan kasus yang sudah diusut sejak 2004.
"KPK dari tahun 2004 hingga saat ini telah melakukan 1.507 penyelidikan, 1.350 penyidikan dan 1.350 penuntutan," pungkasnya.
Sebelumnya, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan KPK jangan sering melaksanakan penindakan dan melakukan pencegahan lebih maksimal. Hal ini disampaikannya di hadapan Ketua KPK Firli Bahuri.
"Kita mau bersih-bersih amat di surga sajalah kau. Jadi KPK pun jangan pula sedikit-sedikit tangkap-tangkap. Itu enggak bagus juga, ya, lihat-lihatlah," kata Luhut dalam pidatonya di Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi Tahun 2023-2024 di kawasan Jakarta Pusat, Selasa, 20 Desember.
Tak hanya itu, Luhut juga menganggap operasi tangkap tangan (OTT) yang kerap dilakukan komisi antirasuah juga punya dampak buruk. Sehingga, ia bilang, seluruh pengadaan sebaiknya didigitalisasi agar pencegahan korupsi bisa dilakukan.
"OTT, OTT itu kan endak bagus sebenarnya buat negeri ini jelek banget, gitu. Tapi kalau digitalize siapa yang mau melawan kita," pungkasnya.