Djawanews.com – Tagar “Tangkap 2 Pangeran’ tiba-tiba trending di media sosial Twitter. Pegiat media sosial, Nicho Silalahi turut meramaikan tagar tersebut melalui akun Twitter pribadinya.
Dalam cuitannya, Nicho Silalahi menyatakan keraguannya bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan berani menanggap dua pangeran tersebut.
Dia pun membandingkan bahwa di era Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY, KPK berani menangkap besan presiden.
Seperti diketahui, Besan SBY Aulia Pohan ditangkap oleh KPK di era kepemimpinannya. Aulia Pohan adalah ayah dari Annisa Pohan yang merupakan istri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), anak pertama SBY.
“Kasus Madam Bansos dan Anak Pak Lurah bisa raib, apalagi mau #Tangkap2Pangeran?” cuit Nicho Silalahi pada Jumat, 21 Januari.
“Udah keukur gue nyalinya ga bakal berani #Tangkap2Pangeran. Bedalah @KPK_RI era pak @SBYudhoyono yang berani menangkap besannya,” sambungnya.
Bersama cuitannya, Nicho Silalahi membagikan cuitan netizen dengan nama akun @f_fa*** yang menyentil penegak hukum soal “dua pangeran”.
Nicho Silalahi menyentil bahwa jika memang KPK takut menindaklanjuti laporan terhadap dua pangeran, apakah Kejaksaan akan berani?
“Kalau KPK RI takot untuk Menindak lanjutkan Laporan Kolusi dan Nepotisme dari Ubet. Apakah Kejaksaan RI berani untuk melangkah duluan seperti yang disinggung Benny Harman untuk #Tangkap2Pangeran?” katanya.
“Atau semua Penegak Hukum Tidak ada yang berani untuk #Tangkap2Pangeran ini?” tambahnya. Dalam cuitannya, netizen ini lampirkan tangkapan layar berjudul “Jaksa Agung Dicolek DPR soal Laporan Kasus Gibran dan Kaesang di KPK”.
Diberitakan sebelumnya, dua anak Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni Kaesang Pengarep dan Gibran Rakabuming Raka dilaporkan oleh Dosen Universitas Negeri Jakarta, Ubedilah Badrun ke KPK.