Djawanews.com - Kebutuhan global akan industri yang lebih ramah lingkungan mendorong sektor pertambangan melakukan perubahan mendasar. Operasional tambang yang selama ini identik dengan konsumsi energi tinggi dan ketergantungan pada genset diesel, kini dituntut beradaptasi melalui strategi rendah emisi yang terukur dan berkelanjutan.
Sun Energy menegaskan komitmennya mempercepat transformasi energi bersih di sektor ini melalui pemanfaatan teknologi surya, penyimpanan energi, elektrifikasi armada, serta pengelolaan air yang efisien.
Perusahaan tersebut memandang bahwa transformasi energi bersih tidak cukup hanya mengganti sumber energi. Perubahan ini membutuhkan ekosistem teknologi yang terintegrasi untuk menjawab kompleksitas operasional tambang, terutama di wilayah terpencil yang tidak terhubung jaringan listrik.
Dengan menggabungkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan Battery Energy Storage System sebagai tulang punggung pasokan energi, tambang dapat memperoleh listrik stabil sepanjang waktu tanpa ketergantungan penuh pada bahan bakar fosil.
CEO Sun Energy, E. Jefferson Kuesar menjelaskan bahwa konsolidasi teknologi dalam ekosistem Sun Group memperkuat kemampuan perusahaan menghadirkan solusi menyeluruh.
Sun Terra memperkuat teknologi penyimpanan energi, Sun Mobility berfokus pada elektrifikasi kendaraan operasional tambang, dan NIRA menghadirkan pengelolaan air berkelanjutan untuk menjaga efisiensi serta kelestarian lingkungan.
Hingga kini, Sun Energy telah menerapkan solusi energi bersih di lebih dari 15 lokasi tambang di Indonesia. Salah satu pencapaian pentingnya adalah pembangunan PLTS terintegrasi dengan Containerized BESS pertama bersama PT Cipta Kridatama.
Transformasi Energi Bersih sebagai Arah Baru Industri Tambang Indonesia
Penerapan Solar PV Roll Up di area PT Berau Coal juga menjadi inovasi yang sangat relevan bagi tambang berpindah lokasi, karena sistem panel yang fleksibel memungkinkan efisiensi energi tanpa menghambat mobilitas operasional.
Elektrifikasi transportasi tambang melalui Sun Mobility menjadi langkah strategis dalam menekan emisi. Kendaraan listrik terbukti mengurangi konsumsi bahan bakar serta biaya perawatan, sehingga meningkatkan efisiensi operasi jangka panjang.
Selain itu, NIRA melalui sistem ultrafiltration dan reverse osmosis membantu perusahaan mengurangi penggunaan air baru serta mengurangi dampak lingkungan.
Transformasi energi bersih di sektor tambang bukan sekadar adopsi teknologi, tetapi penyusunan ulang pondasi operasional agar lebih efisien, berketahanan, dan siap menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompetitif.
Transformasi energi bersih yang digerakkan Sun Energy menunjukkan bahwa modernisasi operasional tambang adalah keniscayaan. Dengan solusi yang terintegrasi, industri tambang Indonesia memiliki peluang besar untuk beralih menuju sistem yang efisien, rendah emisi, dan berkelanjutan.
Demikian informasi seputar perkemnangan transformasi energi bersih di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Djawanews.com.