Djawanews.com – Komedian Lies Hartono atau lebih dikenal dengan Cak Lontong resmi ditunjuk sebagai Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. Pengangkatan ini ditetapkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Ancol pada Sabtu, 26 April.
Diketahui, Cak Lontong memiliki kontribusi signifikan dalam kemenangan pasangan Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada DKI 2024, dengan posisinya sebagai Ketua Tim Pemenangan. Gaya kampanyenya yang riang dan komunikatif dinilai berhasil menarik simpati pemilih.
Pemprov DKI Jakarta sebagai pemegang saham utama Ancol sebesar 72 persen sepakat mengangkat Cak Lontong sebagai komisaris badan usaha milik daerah (BUMD) tersebut.
"RUPS menyetujui pergantian anggota dewan komisaris untuk memperkuat pengawasan dan strategi bisnis ke depan," kata Corporate Communication Ancol, Daniel Windriatmoko dalam keterangan tertulis, dikutip Senin, 27 April.
Selain Cak Lontong, terdapat nama lain yang ditunjuk oleh pemegang saham untuk mengisi posisi dewan komisaris. Di antaranya adalah mantan Direktur Utama (Dirut) PT Garuda Indonesia (Persero) Irfan Setiaputra sebagai Komisaris Utama (Komut) dan Komisaris Independen.
Tak hanya itu, mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso juga kembali diangkat oleh Pemprov DKI di kepemimpinan Pramono sebagai Komisaris Ancol. Sebelumnya, Sutiyoso pernah menjabat pada posisi yang sama di kepemimpinan Anies Baswedan pada Agustus 2022 hingga mengundurkan diri pada Oktober 2023.
Penunjukan dewan komisaris baru saat ini menggantikan Sofyan Abdul Djalil yang sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Utama dan Komisaris Independen, serta Henky Wijaya dan Suhardi Alius yang sebelumnya di posisi Komisaris.
Sementara itu, posisi direksi tidak mengalami perombakan. Di mana Direktur Utama dijabat oleh Winarto. Lalu, Direktur tetap dijabat oleh Cahyo Satriyo Prakoso, Daniel Nainggolan, dan Eddy Prastiyo.
Dalam RUPS tahunan itu, Ancol juga mengumumkan pelaporan kinerja tahun buku 2024. Sepanjang 2024, Ancol mencatat pendapatan usaha sebesar Rp1,266 triliun dengan kontribusi utama dari segmen pariwisata sebesar 75,11persen, sisanya berasal dari real estate serta perdagangan dan jasa.
Selain itu, Ancol juga melakukan pembagian dividen sebesar Rp24 per lembar saham yang totalnya mencapai Rp38,40 miliar atau 21,60 persen dari laba bersih.
"Meskipun menghadapi tantangan ekonomi global, kenaikan harga bahan baku, dan perubahan preferensi pelanggan, perseroan tetap fokus pada inovasi dan efisiensi operasional, seperti digitalisasi layanan ticketing, peningkatan fasilitas pengunjung, serta pengembangan wahana baru, sehingga berhasil mempertahankan pendapatan seperti tahun lalu," urai Daniel.