Djawanews.com – Andi Sudirman Sulaiman (ASS) akhirnya dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Presiden pada hari ini, Kamis, (10/3) untuk menjabat Gubernur Sulawesi Selatan menggantikan Nurdin Abdullah setelah setahun menjabat sebagai Plt Gubernur. Andi Sudirman lahir di Dusun Bakunge, Desa Mappesangka, Kecamatan Ponre, Kabupaten Bone pada 25 September 1983.
Andi Sudirman Sulaiman merupakan anak ke-11 dari 12 bersaudara. Ia merupakan adik dari Mantan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (AAS). Ayahnya seorang anggota TNI sekaligus seorang petani, sedangkan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga (IRT). Sudirman menempuh pendidikan selama 12 tahun di Bone. Diantaranya SD Inpres 10 73 Mappesangka, Bone (1989–1995), SLTP Negeri 1 (Ujung Lamuru) Lappariaja, Bone (1995–1998), dan SMU Negeri 1 Watampone (1998–2001).
Selanjutnya, Andi Sudirman Sulaiman melanjutkan pendidikan di Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas). Ia menyelesaikan studinya kurang dari empat tahun. Semasa menempuh pendidikan, pria dengan asal kabupaten yang sama dengan Jusuf Kalla ini banyak aktif di organisasi.
Ia juga pernah terpilih dalam program “Thiess Undergraduate Scholarship Program” mewakili Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin. Program beasiswa ikatan dinas ini sebagai awal menapaki jenjang karier di dunia profesional di perusahaan multinasional bersama PT Thiess Contractors Indonesia
Sudirman bekerja di PT Thiess Contractor sebagai Project Controls Engineer dari tahun 2005–2008. Kemudian, di PT Petrosea Tbk. (PMA Australia) sebagai Senior Project Controls Engineer dari 2008–2009. Selanjutnya pada tahun 2009 hingga 2014 di PT Marine Engineering Services (PMA Italia). Terakhir di PT Offshore Services Indonesia (PMA Inggris/Singapura) sejak tahun 2009 hingga ia mencalonkan sebagai Wakil Gubernur Sulsel mendampingi Nurdin Abdullah.
Andi Sudirman Sulaiman Gubernur Agamis yang Bikin Kebijakan Memudahkan Untuk Beribadah
Selama menjabat sebagai Plt Gubernur, Andi Sudirman Sulaiman dikenal agamis. Ia beberapa kali mengeluarkan kebijakan untuk para pegawai Pemprov soal ibadah. Andia juga sempat mengeluarkan Surat edaran bernomor 451/10533/B.KESRA terkait seruan Gerakan Sholat berjamaah dan Literasi Al-Qur’an bagi ASN (Aparat Sipil Negara) yang beragama Islam di lingkup Provinsi Sulawesi Selatan.
Dua poin penting dalam SE tersebut, pertama mengimbau kepada seluruh ASN muslim di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk membaca Al-Qur’an minimal dua halaman per hari sebelum mulai bekerja. Kedua, menghentikan semua aktivitas saat Azan berkumandang dan segera lakukan salat wajib berjamaah di masjid/ mushallah terdekat (dalam rangka ketertiban istirahat kantor). Selanjutnya, surat edaran tertanggal 25 Agustus 2021 tentang penggunaan pakaian dinas di lingkungan pemerintah yang mengatur jilbab bagi ASN perempuan.
Di sisi lain, menjadi Wakil Gubernur Sulsel tidak menjadikan harta kekayaan Andi Sudirman Sulaiman meningkat. Justru mengalami penurunan. Penurunannya tergolong tinggi. Angkanya sekitar Rp1,5 miliar. Hal ini berbanding terbalik jika dibandingkan kebanyakan pejabat lainnya. Hal itu berdasarkan pengumuman harta kekayaan penyelenggara negara yang tercantum dalam situs e-Announcement LHKPN pada Rabu, 9 Maret.
Kekayaan Andi Sudirman Sulaiman turun sejak ia mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Sulsel tahun 2018. Di mana kekayaan mencapai Rp9.158.429.742. Dalam kurun waktu setahun, angka itu turun secara drastis dengan nilai Rp7.506.573.512 per 31 Desember 2021. Meski sempat naik sekitar Rp400 juta, di tahun berikutnya Rp7.970.275.367 per 31 Desember 2019. Namun kembali turun dan berada di angka Rp7.677.490.663 per tanggal 31 Desember 2020.
Dapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.