Djawanews.com – Anak kedua Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Zannuba Wahid mengaku malu atas tindakan pencabulan terhadap santriwati di Pondok Pesantren Shiddiqiyyah, Ploso, Jombang, Jawa Timur.
Hal itu disampaikan Yenny Wahid melalui sebuah kicauan pada akun media sosial Twitter miliknya @yennywahid.
"Sebagai orang Jombang saya malu sekaligus menyayangkan kasus semacam ini terjadi," tulis Yenny Wahid, Jumat 8 Juli.
Selain itu, Yenny Wahid juga berharap agar seluruh pesantren yang ada di Indonesia memberi rasa aman tentang pendidikan untuk santriwati.
"Berharap kasus ini menjadi perhatian bagi pesantren memastikan dan menciptakan lingkungan pendidikan yang aman khususnya bagi santriwati," beber Yenny Wahid.
Lebih lanjut, Yenny Wahid juga meminta agar aparat penegak hukum segera memproses pelaku pencabulan kepada para santriwati.
"Saya mendukung proses penegakan hukum oleh kepolisian dan meminta semua pihak membantu kepolisian dalam prosesnya," pungkas Yenny Wahid.
Diberitakan sebelumnya, kepolisian Darah Jawa Timur telah menahan MSAT (42), putra kiai ternama yang menjadi tersangka kasus dugaan pencabulan terhadap sejumlah santriwati di Pondok Pesantren Siddiqiyyah, Ploso, Jombang.