Djawanews.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta agar relawan tidak membangun opini publik yang membenturkan Presiden Jokowi (Joko Widodo) dengan PDI Perjuangan (PDIP). Sebelumnya ramai beredar isu, sejumlah relawan mendoakan Presiden Jokowi menggantikan posisi Megawati sebagai ketua umum PDI Perjuangan.
"Jangan benturkan Bapak Presiden dengan partai partai termasuk partai saya sendiri PDI Perjuangan," kata Ganjar Pranowo di Senayan, Jakarta pada Selasa, 1 November.
Ia juga meminta semua pihak untuk menahan diri agar proses seleksi calon presiden dapat berjalan demokratis dan sepenuhnya menjadi kewenangan partai. "Tolong dong jaga kondusifitas, agar proses demokratisasi ini berjalan dengan baik," ucapnya.
Sebelumnya, kelompok yang menamakan diri Kami-Ganjar menggelar doa bersama agar Joko Widodo menjadi Ketua Umum PDIP pada 2024. Pernyataan itu pun mendapat penolakan dari kelompok relawan Ganjar Pranowo yang lain.
Belakangan, Koordinator Nasional Kami-Ganjar Joko Priyoski pun meminta maaf atas pernyataan itu. Ia menegaskan tak ada niat mengadu domba dari doa tersebut, apalagi mengadu domba seperti pernyataan Ganjar Pranowo. "Saya heran bahasa mendoakan itu kenapa jadi ramai, jadi bikin saya bingung, apa yang salah dari sebuah doa dan malah dianggap adu domba atau relawan siluman?" Ucap Joko pada Senin, 31 Oktober.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.