Djawanews - Pemerintah Singapura langsung mengirim armada laut canggih mereka, MV Swift Rescue ke perairan Indonesia. MV Swift Rescue akan masuk dalam tim gabungan pencarian besar-besaran Kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang di perairan Bali.
Kepastian ini ditegaskan oleh Menteri Pertahanan Singapura, Ng Eng Hen melalui akun Facebooknya, Kamis (22/4/2021). Ng Eng Hen juga sambil menyertakan foto persiapan para personel.
"Tim medis juga ditambahkan ke kru reguler jika perawatan diperlukan," tulis Ng Eng Hen.
"Hubungan militer kita dengan Indonesia sangat erat, dibangun selama bertahun-tahun latihan dan keterlibatan bilateral di semua tingkatan," lanjutnya lagi.
Pengiriman MV Swift Rescue bukan cuma persoalan solidaritas Asia Tenggara. Singapura dan Indonesia sudah melakukan perjanjian dukungan penyelamatan kapal selam pada tahun 2012 lalu. Dengan perjanjian itu, sistem penyelamatan kapal selam Angkatan Laut Republik Singapura (RSN) akan tersedia bagi Angkatan Laut Indonesia. TNI juga akan membantu Singapura jika terjadi bencana kapal selam serupa.
Dilansir dari berbagai sumber, MV Swift Rescue adalah Submarine Support and Rescue Vessel (SSRV) yang dioperasikan oleh Angkatan Laut Singapura. Dibangun oleh ST Marine, anak perusahaan dari Singapore Technologies Engineering (ST Engineering).
MV Swift Rescue memiliki panjang hingga 85 meter, beam 18 meter, berat 4.300 ton, dan mampu mengangkut 27 kru. Kapal ini dilengkapi ruang perawatan hiperbarik dan dek helikopter. MV Swift Rescue juga menyediakan opsi perawatan darurat dan evakuasi. Ruang dekompresi dapat memuat 40 orang.