Djawanews.com - Korea Selatan pada Kamis, 8 Juli, melaporkan kenaikan tertinggi dalam kasus baru Covid-19. Para pejabat sedang mempertimbangkan untuk mengambil langkah semi-lockdown di ibu kota Seoul yang jadi pusat peningkatan infeksi.
Dalam 24 jam, Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) menemukan 1.275 kasus Covid-19. Angka ini melebihi jumlah kasus harian yang dilaporkan pada puncak gelombang ketiga negara itu pada bulan Desember.
Dilansir dari Channel News Asia, 80 persen dari total kasus itu, tercatat di wilayah Seoul. Lalu muncul juga di Gyeonggi dan kota Incheon, menurut data KDCA.
Otoritas kesehatan mengatakan Seoul sudah memenuhi kriteria untuk menerapkan langkah-langkah jarak sosial Level 4, yaitu tiga hari berturut-turut jumlah kasus baru di atas 389, rata-rata harian dari 1-8 Juli.
Mengingat kota itu mencatat 545 kasus baru pada hari Rabu dan 577 pada hari Selasa, persyaratan itu dapat dicapai dengan angka Kamis, yang akan diumumkan pada hari Jumat.
"Kami terus meninjau tanggapan pencegahan untuk wilayah metropolitan Seoul," kantor berita Yonhap mengutip pejabat kementerian kesehatan Son Young-rae kepada wartawan.
Di bawah pembatasan Level 4, orang disarankan untuk tinggal di rumah sebanyak mungkin, sekolah ditutup, pertemuan publik dibatasi untuk dua orang dan demonstrasi atau acara lainnya dilarang. Klub malam dan bar akan ditutup sementara restoran dan kafe akan diizinkan duduk terbatas dan hanya layanan bawa pulang setelah jam 10 malam
Perdana Menteri Kim Boo-kyum mengatakan pemerintah akan memantau situasi sepanjang minggu dan membahas kemungkinan penerapan pembatasan yang lebih tinggi di Seoul dan wilayah lain pada pertemuan tanggapan virus corona pada hari Minggu.
Pihak berwenang mengatakan pada hari Rabu bahwa virus itu menyebar dengan cepat, terutama di antara orang-orang yang tidak divaksinasi berusia 20-an dan 30-an, sementara semakin banyak kasus varian Delta yang sangat menular menimbulkan kekhawatiran baru.