Djawanews.com – Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertemu dengan sejumlah tokoh masyarakat dan ulama di Kabupaten Jember, Jawa Timur, bertempat di City Forest, Minggu, 28 Januari. Dalam kesempatan itu, SBY meminta dukungan warga Jember agar Partai Demokrat bisa kembali ke pemerintahan.
"Jika kembali ke pemerintahan, program dan kebijakan yang baik bisa dilanjutkan. Mohon dukungan saudara, Partai Demokrat kembali ke pemerintahan," kata SBY.
Partai Demokrat bisa berkontribusi lebih banyak apabila berada di pemerintahan seperti yang pernah dilakukan saat menjabat presiden dua periode pada 2004-2014 sesuai dengan slogan Partai Demokrat bahwa rakyat tidak boleh susah, harus makin sejahtera.
"Dulu ketika Partai Demokrat ada di pemerintahan, kami bisa berbuat banyak. Namun 10 tahun ini kami di luar pemerintahan, sehingga memberi saran dan kritik manakala ada kebijakan yang kurang berpihak kepada rakyat," tuturnya.
SBY berharap setelah Pemilu 2024 Partai Demokrat kembali ke pemerintahan dan tetap kritis terhadap kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat.
"Kami memperjuangkan agar presiden mendatang, sudi berkenan menjalankan kembali program dan kebijakan kami dulu yang masih dicintai oleh rakyat," katanya.
Ia menjelaskan bahwa pemimpin mendatang, presiden, menteri, anggota DPR harus bisa memastikan bahwa lima tahun ke depan bisa meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup rakyat semakin baik.
"Pemimpin harus memikirkan rakyatnya dan mendengarkan suara rakyat. Pemimpin juga harus memahami persoalan rakyat dan seorang pemimpin yang baik bisa mengatasi masalah tanpa mengalirkan kesulitan kepada rakyat," ujarnya.
SBY juga berdialog dengan tokoh masyarakat dari berbagai kelompok dengan menawarkan sejumlah solusi yang dikeluhkan oleh perwakilan kelompok tersebut mulai dari isu pendidikan, kesejahteraan hingga kenaikan gaji prajurit.
Ia juga meminta kepada seluruh calon legislatif (caleg) Partai Demokrat agar tidak banyak menebar janji kepada masyarakat saat kampanye Pemilu 2024 karena dampaknya akan menjadikan rakyat tidak percaya.