Djawanews.com – Partai Demokrat menanggapi pernyataan Cawapres nomor urut 1 sekaligus Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang menyindir ada 'tetangga sebelah' menyesal tidak tergabung dalam koalisi perubahan. Demokrat menegaskan tidak merasa sebagai pihak yang disindir oleh Cak Imin.
Sebaliknya, Demokrat menilai lucu ada koalisi yang menggembar-gemborkan perubahan tapi sebagian besar anggotanya justru berada di pemerintahan.
"Tentu, kami tidak merasa sebagai pihak yang disebut sebagai 'tetangga sebelah' seperti yang disampaikan Cak Imin," ujar Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani saat dihubungi, Rabu, 27 Desember.
Kamhar menegaskan, Partai Demokrat tetap konsisten dan istiqomah dengan platform perjuangan perubahan dan perbaikan dalam bingkai kesinambungan. Sikap partai, kata dia, bukan sekedar jargon karena selama dua periode tetap konsisten menjadi oposisi.
"Rekam jejak Partai Demokrat yang konsisten sebagai oposisi dan dua periode berada di luar pemerintahan adalah fakta yang menegaskan itu. Jadi bukan sekadar tagline," tegasnya.
Karena itu, dia menilai lucu ada koalisi yang mengusung perubahan tapi parpol-parpolnya masih betah di pemerintahan. Diketahui, Koalisi Perubahan berisikan Partai NasDem, PKB dan PKS. Namun NasDem dan PKB masih menjadi bagian dari pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
"Jadi (Demokrat) 180 derajat berkebalikan dengan 'tetangga sebelah' yang mengaku-ngaku sebagai poros perubahan, padahal faktanya pengusung utama selama dua periode dan hingga kini berada dalam pemerintahan," katanya.
"Ini menjadi tontonan yang lucu ketika berkoar-koar perubahan tetapi tak didukung fakta. Yang terlihat hanyalah kepalsuan," sambung Kamhar.
Sebelumnya, dalam acara Deklarasi Himpunan Mahasiswa Islam, Cak Imin meminta seluruh keluarga besar HMI bekerja total mewujudkan perubahan dan perbaikan bagi nasib rakyat Indonesia.
"Tapi ke depan 2024 bukan hanya semaksimal mungkin, kita wajib menghadirkan totalitas perbaikan dan perubahan secara nyata," ujar Cak Imin dalam sambutannya di Swasana Lippo Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, 27 Desember.
Menurutnya, Pemilu 2024 jadi momentum bagi HMI ikut mewujudkan perubahan. Ketua Umum PKB itu kemudian menyinggung ada 'tetangga sebelah' yang merasa menyesal karena tidak mengambil kesempatan menciptakan perubahan bersamanya.
"Inilah saatnya, inilah kesempatannya, inilah waktunya. Jangan menyesal seperti 'tetangga sebelah', diberi kesempatan diberi peluang tidak digunakan. Artinya, kalau yang masih menganggap perubahan ini bukan sesuatu yang urgent, jangan salahkan kalau suatu hari menyesal dan menyesal kembali akan keadaan yang sulit dan akan menjadikan bahaya bagi bangsa kita," beber Cak Imin.