Djawanews.com – Bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite (BBM Pertalite) menjadi viral di media sosial beberapa waktu ini. Pasalnya Pertalite disebut-sebut akan naik menjadi Rp10.000 per liter, atau meningkat Rp2.350 dari posisi saat ini Rp7.650 per liter.
Terkait hal tersebut, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan bahwa Pertamina saat ini masih menunggu arahan dari pemerintah. "Ya kita tunggu arahan dari Pemerintah," katanya pada Sabtu, 20 Agustus.
Ia menambahkan, kenaikan harga BBM subsidi merupakan kewenangan pemerintah. Dia juga menegaskan bahwa harga BBM Pertalite masih dipatok Rp7.650/liter. "Hingga saat ini harga Pertalite masih di Rp7.650 sesuai yang ditetapkan pemerintah," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo disebut akan mengumumkan kenaikan harga BBM Pertalite minggu depan. Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan kenaikan ini untuk mengurangi beban APBN yang terus menerus menahan kenaikan harga BBM dengan subsidi.
Menurutnya, selama ini pun Jokowi sudah mengeluarkan berbagai indikasi bila subsidi tak lagi bisa ditahan. "Menaikkan harga BBM Pertalite yang kita subsidi cukup banyak dan juga itu solar, modeling ekonominya (hitung-hitungan) sudah dibuat. Nanti mungkin minggu depan Pak Presiden akan umumkan mengenai apa dan bagaimana mengenai kenaikan harga ini," papar Luhut dalam Kuliah Umum di Universitas Hasanuddin yang disiarkan virtual pada Jumat, 19 Agustus.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.