Djawanews.com – Belum lama ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) marah-marah di depan para menteri dan kepala daerah terkait pengadaan barang dan jasa di pemerintahan yang diisi produk impor. Jokowi merasa kecewa dengan beberapa jajarannya yang masih melakukan impor besar-besaran.
Hal itu sontak menjadi sorotan publik, termasuk akademisi dan pengamat politik Rocky Gerung. Ia menduga hal itu karena Presiden Jokowi dianggap tidak mengerti secara keseluruhan.
Apalagi mengenai masih banyaknya barang impor yang berseliweran dengan harga lebih murah dibandingkan dengan produksi atau barang lokal.
"Jadi Pak Jokowi gak ngerti bahwa kabinetnya itu adalah kabinet yang cari rente. Dan buat siapa? Ya buat dia juga rentenya kan sebetulnya. Dua periode ini kan Pak Jokowi dibiayai oleh rente, dana-dana impor yang disetor ke kekuasaan," ucap Rocky Gerung, dikutip dari kanal YouTube miliknya, Senin 28 Maret.
Rocky Gerung menegaskan bahwa, kemarahan Jokowi merupakan tindakan yang ditujukan untuk dirinya sendiri.
Pasalnya, menurut sang pengamat politik, sudah pasti dibutuhkan barang-barang komponen impor untuk kemajuan negara Indonesia dari berbagai bidang.
"Kalau kita baca gestur dari Pak Jokowi kalau Ia gak ngerti apa yang terjadi. Maka itu Ia memarahi dirinya sendiri sebetulnya kan. Mungkin dia bilang ngapain sih kalian impor artinya ngapain saya impor," ucap Rocky Gerung.
Rocky Gerung meminta agar masyarakat lebih jeli dengan kondisi negara saat ini. Salah satunya, melihat kemampuan seorang presiden yang dapat membaca keadaan secara menyeluruh.
Selain itu, dia juga menganggap jika kemarahan yang dilakukan oleh Jokowi merupakan hal yang percuma karena tidak akan menyelesaikan apa pun.
"Jadi ngapain marah-marah kalau dia tahu bahwa itu dia gak bisa selesaikan. Semua kan dia omelin tapi dia gak bisa selesaikan," katanya.
"Ya memang kapasitas Jokowi enggak nyampe tuh. Begitu dia bingung, dia mau cari keterangan, dia mau cari cara untuk menerangkan pun gak bisa," ujarnya.