Djawanews.com – Akademisi dan pengamat politik Rocky Gerung mengomentari peristiwa pingsannya Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura di tengah ritual Kendi Nusantara di Ibu Kota Negara (IKN), Kalimantan Timur.
Rusdy Mastura pingsan saat mengikuti ritual yang dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi tersebut diduga karena kelelahan menaiki medan bukit dan berada dalam cuaca yang panas.
"Pingsan diduga kelelahan karena naik bukit, panas," Juru Bicara Gubernur Kaltim Syafranuddin, dikutip dari kompas.com, Senin 14 Maret.
Syafranuddin menjelaskan Rusdy mulai pingsan setelah prosesi ritual penyatuan tanah dan air ke dalam Kendi Nusantara oleh Jokowi. Dia langsung dibopong petugas dan menuju tenda medis.
"Semua di dalam (titik nol IKN) lengkap, ada ambulans, tenaga medis, lengkap semua," tutur Syafranuddin.
Syafranuddin menyebut beberapa gubernur lain juga tampak kelelahan dalam prosesi tersebut. Namun, mereka masih kuat mengikuti acara karena dipegang oleh petugas sehingga aman.
Sementara itu Rocky Gerung menilai Rusdy pingsan karena tidak aklimatisasi. Berdasarkan KBBI aklimatisasi adalah penyesuaian diri terhadap iklim, lingkungan atau suasana baru.
"Itu ditolak oleh ekologi, naik gunung aja perlu aklimatisasi, 200 meter tiba-tiba pingsan itu artinya Anda tidak aklimatisasi," ujar Rocky Gerung dikutip dari YouTube FORUM NEWS NETWORK.
Rocky Gerung lantas menjelaskan trik yang dilakukan saat mendaki gunung.
"Dan ada ilmu sebetulnya, kalau naik 1000 meter mesti tidurnya di 900 meter supaya tubuh kita udah kenali dulu," paparnya.
'Itu juga yang terjadi di Kalimantan, bagaimanapun itu satu habitat yang baru dan tubuh kita tidak mengenali habitat itu," imbuhnya.
Jadi Rocky menduga bahwa Rusdy pingsan karena belum bisa beradaptasi dengan lingkungan yang baru.
"Lain kalau kita pelan-pelan mulai bercakap-cakap pagi,ini kalau langsung masuk tenda itu seluruh sistem adaptasi kita kacau, dan otak kita nggak bisa baca itu, lalu otak kita perintahkan tubuh supaya berhenti bermetabolisme akibatnya pingsan," pungkasnya.