Djawanews.com – Sejumlah 33 gubernur mendadak memutuskan batal mengikuti kemah bersama Presiden Jokowi di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada Senin, 14 Maret kemarin malam. Menurut akademisi dan pengamat politik Rocky Gerung, hal itu pertanda bahwa presiden tak bisa mengantisipasi hati nurani publik.
Rocky Gerung bahkan menilai keputusan 33 gubernur yang akhirnya batal kemah di titik nol IKN dianggap publik sebagai peristiwa antiklimaks.
"Presiden nggak bisa mengantisipasi lagi yang disebut sebagai hati nurani publik. Nah ini yang terjadi, sehingga orang menganggap bahwa ini suatu peristiwa antiklimaks tuh," kata Rocky Gerung, dikutip dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Selasa, 15 Maret.
Rocky Gerung mengungkapkan bahwa kemah di titik nol IKN yang diselenggarakan oleh presiden bersama menteri akhirnya hanya menjadi 'parodi' yang sudah dibayangkan sebelumnya.
Ia bahkan menilai hal tersebut sudah menjadi olok-olok netizen karena enam gubernur justru tidak hadir sejak prosesi ritual kendi.
"Akhirnya jadi parodi yang udah kita bayangkan, jadi olok-olok netizen. Mestinya dari awal kita bilang gak ada yang sebetulnya serius dengan IKN itu. Kalau enam gubernur itu tidak hadir, itu artinya sebetulnya dia membangkang kan?," ujarnya.
Lebih lanjut, Rocky Gerung mengatakan bahwa publik akhirnya hanya menonton kelucuan, kedunguan, dan kebebalan yang dipertontonkan oleh presiden terkait pembangunan IKN.
Menurutnya, hal tersebut merupakan pertanda bahwa alam semesta tidak merestui proyek IKN yang digagas oleh presiden.
"Jadi masyarakat akhirnya menonton kelucuan juncto kedunguan juncto kebebalan. Itu yang dipertontonkan akhirnya kan? Dan orang anggap bahwa 'Ya kalau begitu emang dari awal bahkan alam semesta tidak merestui ibu kota itu'," katanya.
Rocky Gerung juga menegaskan bahwa segala kebijakan presiden yang bersifat proyek ambisius dan tak dilandasi oleh hati nurani, tak akan dielu-elukan oleh rakyat Indonesia bahkan justru hanya dianggap sebagai lelucon belaka.
"Segala sesuatu yang sekedar untuk proyek-proyek ambisius, itu memang tidak dari hati nurani. Rakyat Indonesia nggak ada yang mengelu-elukan peristiwa itu, bahkan media massa menganggap ini lelucon yang dilakukan presiden," ujar dia.
Rocky Gerung menyimpulkan bahwa presiden suatu saat akan diingat sebagai tokoh yang hanya mempertontonkan 'dagelan'.
Dia mengatakan, bahwa proyek IKN yang tampak digarap serius oleh presiden bahkan hingga disambut dengan ritual penyatuan tanah dan air juga hanya akan diolok-olok oleh publik.
"Jadi presiden akan diingat lagi sebagai orang yang memang sedang ingin lucu-lucuan, walaupun disiapkan dengan cara serius akhirnya soal tanah dan air itu diolok-olok juga," tuturnya.