Djawanews.com – Pengamat duni politik, Rocky Gerung kini menyoroti dugaan keterlibatan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri BUMN, Erick Thohir dengan bisnis PCR untuk COVID-19.
Rocky menyebutkan kalau Luhut Binsar sudah jujur dan berterus terang, namun tidak dengan Erick Thohir.
“Kita perhatikan pak Luhut sudah bikin surat yang nelangsa ingin mengungkapkan batin jujurnya,” ujarnya dilansir melalui kanal Youtube Rocky Gerung Official pada Senin, 8 November.
“Beda dengan Erick Thohir yang justru mengerahkan buzzer untuk mengepung Tempo. Saya anggap begitu tuh, karena kan Tempo diserang, karena terus menerus mempersoalkan Pak Luhut dan Pak Erick Thohir tuh,” imbuhnya.
Seperti yang dapat kita ketahui, belakangan banyak politisi lain yang membela Erick Thohir terkait dirinya terlibat kasus bisnis tes PCR. Contohnya pembelaan dari Direktur Jaringan Muda Cendekia Indonesia, Ahmad Nizar Saputra yang menyebut bahwa masalah ini merupakan pembunuhan karakter pada Erick.
Rocky menerangkan bahwa pembelaan-pembelaan terhadap Erick sebenarnya sudah direncanakan.
“Tapi kelihatannya dari produksi kalimat dan asal usul penyerbuan itu, saya anggap dan diduga keras dikerahkan oleh pihak Erick Thohir itu,” tutur Rocky.
“Nah kalau itu (buzzer) dikerahkan, artinya ada amplop yang juga mengalir,” sambungnya.
Rocky Gerung Sebut Kasus Bisnis PCR Tak Kunjung Selesai
Rocky menjelaskan bahwa tidak ada semacam etika kepedulian untuk menyelesaikan masalah ini. “Jadi terlihat memang bahwa gak ada semacam ethics of care yang ingin mendudukan persoalan,” ungkapnya.
“Dipikir bahwa kalau buzzer-buzzer yang juga merangkap sebagai komisaris BUMN, yang juga juncto tim sukses Erick Thohir dikerahkan, maka kepengendalian kerusakan ini bisa dihasilkan,” tambah Rocky.
Terlepas dari itu semua, Rocky mengatakan bahwa hal seperti ini merupakan bagian normal dari sebuah rezim yang mengalami pembusukan.
Menurutnya, pembusukan dan perang antar geng di Istana adalah potensi untuk mempercepat End Game alias berakhirnya rezim saat ini, rezim Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Tapi ini bagian yang normal dari sebuah rezim yang sedang membusuk. Jadi kita selalu bergembira begitu melihat pembusukan dan perang antar geng masih berlangsung. Itu adalah potensi bagi kita untuk mempercepat End Game,” ucapnya.
“Jadi sekali lagi, End Game ini kita tidak iri, justru kita senang bahwa Erick Thohir mempercepat End Game dengan memamerkan sendiri borok-borok BUMN yang dia pimpin,” Pungkas Rocky Gerung.
Untuk mendapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.