Djawanews.com – Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi disebut pengamat politik Rocky Gerung bakal kehilangan pendukungnya jika nekat memperpanjang masa jabatannya. Pasalnya, penundaan Pemilu 2024 menjadi polemik karena melanggar konstitusi. Meskipun Jokowi telah memberikan pernyataan mengenai penundaan Pemilu 2024, tetapi dari ucapan tersebut masih penuh keabu-abuan atau tidak secara penuh menolak.
Pengamat politik, Rocky Gerung menilai pernyataan Jokowi mengenai penundaan pemilu penuh ketidakpastian. Pasalnya, dari catatan sejarah sejumlah Presiden dengan mengalami kemerosotan pengikut pada periode kedua. “Memang dalam sejarah selalu tidak mungkin Presiden di periode kedua masih dapat dukungan sepenuhnya dari koalisi-koalisinya itu,” kata Rocky melalui kanal YouTube-nya pada Minggu, 6 Maret.
Rocky Gerung Sebut Elektabilitas dan Kewibawaan Jokowi Makin Kesini Makin Surut
Selain itu, kata Rocky Gerung pada saat ini pengikut Jokowi mulai menghilang. Menurutnya, Jokowi masih bisa melakukan hal tersebut asalkan posisinya tidak sama seperti saat ini. “Itu bisa terjadi kalau Presiden tidak punya kewajiban, tapi ini kan kewajibannya banyak, seperti dugaan korupsi yang dilaporkan Ubedilah Badrun. Hubungan dengan bu Mega yang memburuk,” ucap Rocky.
Melalui kondisi tersebut, pihak-pihak yang sebelumnya menjadi pengikut Jokowi dikabarkan mulai membaca keretakan yang dialami orang nomor satu di Indonesia itu. “Jadi partai-partai yang berkoalisi ini mengintip juga keretakan di dalam psikologi Presiden Jokowi,” pungkas Rocky Gerung.
Dapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.