Djawanews.com – Rocky Gerung menilai bahwa era KKN di masa Presiden Jokowi dinilai sangat buruk, banyak rakyat beranggapan lebih baik era orde baru Soeharto. Pasalnya di era pemerintahan Jokowi, menegaskan betapa kekuatan modal saat ini menjalar ke mana-mana menjadi oligarki.
Hal itu pun sangat mendominasi kehidupan politik dan ekonomi di Tanah Air. “Ya itu yang sekarang lagi kita cemaskan sebetulnya. Kan seolah-olah dianggap oligarki itu hanya mengasuh Jokowi,” ucap Rocky Gerung pada hari Minggu,10 April.
“Ternyata dia asuh juga partai-partai politik, bahkan mahasiswa juga diasuh, mahasiswa-mahasiswa yang doyan amplop,” lanjutnya.
Tidak hanya sebatas di Jokowi, Rocky juga menyebutkan oligarki telah merebak di anak-anak dari Jokowi yaitu Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep. “Yang lebih serius lagi, kita jangan lupa bahwa Ubedilah Badrun justru memberi perspektif lain atau persepsi baru pada soal oligarki itu langsung pada anak-anaknya,” ujar Rocky.
“Kini bukan lagi oligarki tapi betul-betul KKN juga, kan anak-anak Presiden itu yang dilaporkan, dan itu yang orang keingat diam-diam bahwa ternyata memang ada oligarki yang menguasai presiden, tetapi anak-anaknya juga menjadi oligarki di istana memanfaatkan oligarki besar untuk kepentingan bisnisnya,” sambungnya.
Rocky Gerung Bahas Soal Bisnis Kuliner Anak Presiden yang Dinilai Penuh Kejanggalan
Hal itu membuat masyarakat heran dengan bisnis kuliner yang digeluti oleh kedua anak Jokowi yang tiba-tiba meledak dan terkenal sehingga ada investor yang ingin bergabung dengan keduanya.
Dia memberikan contoh pada zaman Soeharto, adanya sebuah Keputusan Presiden (Keppres) yang mengatur keuntungan keluarga Soeharto dan itu sudah menjadi bagian dari politik Soeharto.
“Kan itu namanya melebihi dari zaman Pak Harto, zaman Pak Harto pasti ada semacam Keppres yang memberi Keuntungan pada keluarga istana dan itu semua orang tahu karena itu bagian dari politik presiden pada waktu itu, Presiden Soeharto,” ucap pria lulusan dari Universitas Indonesia itu.
“Justru di era Pak Jokowi yang demokratis dan terbuka, bisnis keluarga itu betul jalan diam-diam dan begini kan nanti baru bisa terbuka Kalau Pak Jokowi lengser,” lanjutnya.
Rocky Gerung juga membandingkan era Jokowi dengan Orde Baru Soeharto yang memiliki “taktik” serupa tetapi tak sama. “Kalau Pak Harto dari awal fair dalam arti terbuka. Semua orang bisa tahu apa yang disebut monopoli cengkeh, monopoli jeruk pada waktu itu, BPJS segala macem,” tutur Rocky.
“Kalau sekarang diem-diem, kenapa?, karena sistem kapitalisme juga orang bisa taruh saham, tidur di situ. Tetapi orang semacam Ubedilah Badrun dan banyak orang di luar itu menganggap justru ini yang paling berbahaya karena presiden sebetulnya menabung KKN diem-diem. Nah ini yang kita cemaskan,” katanya menambahkan.
Terakhir, Rocky Gerung menuturkan bahwa ada kemungkinan oligarki berbisnis dengan Jokowi karena memiliki tujuan untuk menyelamatkan bisnisnya di masa depan. Namun pernyataan tersebut masih belum dapat dibuktikan, jadi masih sebatas opini atau asumsi dari Rocky semata.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.