Djawanews.com – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melihat mukjizat Tuhan yang nyata pada kondisi jasad putranya, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril yang ditemukan dalam keadaan utuh lagi sempurna meskipun 14 hari tenggelam di Sungai Aare, Bern, Swiss.
Diketahui, Jenazah Eril akhirnya ditemukan pada Rabu, 8 Juni sekitar pukul 06.50 pagi waktu Swiss. Jasad Eril ditemukan oleh wanita yang berprofesi guru di Bendungan Air Engehalde, Bern.
Dari kondisi Eril, Ridwan Kamil merasakan kasih sayang Tuhan yang nyata. Pernyataan ini ia sampaikan usai proses pemakaman Eril di pemakaman keluarga di Cimaung, Bandung, Jawa Barat siang ini.
"Bagaimana mungkin kami tidak dilimpahi oleh rahmat dan kurnia saat jenazah yang terbaring ini berada di air berhari-hari masih utuh, lagi sempurna," kata Ridwan Kamil di lokasi pemakaman, Senin, 13 Juni.
"itulah salah satu keyakinan kami, bukti adanya mukzizat yang akhirnya alhamdulillah kami diberi sempat untuk melihat tanda kekuasaan Allah sang pemberi berkat, pelajaran bagi kita yang beriman dan yang pandai membaca isyarat," lanjut dia.
Bagi Ridwan Kamil, proses pencarian Eril selama 14 hari terasa sangat panjang dan melelahkan. Ia mengaku sempat bertanya kepada Yang Maha Kuasa atas musibah yang menimpa Eril.
"14 hari ini menjadi begitu panjang dalam kehidupan kami. Kami bertanya-tanya mengapa harus selama ini, ya Allah. Mengapa tidak lebih cepat agar semua lekas berlalu, supaya kami yang hidup tidak terlalu lama mengharu biru. Tapi, waktu adalah rahasia Allah yang muskil (sukar) bisa dipecahkan, apalagi menyangkut tentang kelahiran dan kematian," ungkap Ridwan Kamil.
Setelah Eril ditemukan hingga dibawa pulang ke Tanah Air, Ridwan Kamil menyadari bahwa sosok Eril selama hidupnya sangat padat penuh manfaat. 23 tahun Eril hidup di dunia, ia menyadari Eril belum bisa menghasilkan karya yang besar.
Namun, dari hilangnya Eril sampai ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, rasa ikhlas menyelimuti Ridwan Kamil dan keluarga karena mendapat begitu banyak empati serta doa yang dipanjatkan dari berbagai pihak.
"Luncuran doa yang dipanjatkan dari berbagai penjuru negeri adalah limpahan pertanda yang lebih dari cukup bagi kami untuk yakin, barangkali Allah memang yang menghendaki agar kepulangannya disambut baik oleh langit dan bumi," tuturnya.
Sebagaimana diketahui, jenazah Eril tiba di lokasi pemakaman sekitar pukul 10.55 WIB. Di bawah sinar matahari yang cerah, masyarakat yang telah menanti kedatangan almarhum melantunkan bacaan zikir kalimat tauhid.
Di lokasi ini, masyarakat tumpah ruah memadati pemakaman demi bisa melihat jenazah Eril untuk terakhir kalinya. Dibalut kain penutup, peti jenazah diangkat ke liang lahat.
Prosesi pemakaman dimulai dengan lantunan azan kepada jenazah Eril. Ridwan Kamil, yang duduk tepat di depan jenazah, sesekali menggengam tangan istrinya, Atalia Praratya, dan ibunya, Tjutju Sukaesih untuk menguatkan diri mereka sambil menatap peti jenazah Eril.
Jenazah Eril diturunkan ke liang lahat. Ridwan Kamil bangun dari kursinya untuk ikut menguburkan secara simbolis, untuk kemudian dilanjutkan oleh petugas.
Usai dikuburkan, Ridwan Kamil dan Atalia mengawali diri menabur bunga di atas tanah tempat peristirahatan terakhir Eril dan dilanjutkan oleh keluarga. Kemudian, doa bersama dipanjatkan untuk Eril.