Djawanews.com – Ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel mengamati kasus-kasus oknum kepolisian yang melakukan kekerasan kepada rekan atau bawahannya.
Menurut Reza, tindak kekerasan merupakan salah satu subkultur menyimpang di kepolisian. Bukan hanya di Polri, tetapi juga organisasi kepolisian di berbagai negara lainnya.
Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) itu mengamati kasus yang viral belakangan ini yakni polisi di Lombok menembak rekannya karena cemburu dan kasus Kapolres Nunukan.
Untuk kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar kepada anak buahnya, Brigadir Sony Limbong, Reza mempertanyakan apakah kasus itu akan diproses ketika tidak viral.
"Andai videonya tidak viral, akankah si Kapolres diproses?" ujar dia.
Reza mengamati video yang beredar di mana Kapolres Nunukan memukul dan menendang Brigadir Sony Limbong. Reza melihat tidak ada satu pun personel yang berusaha menghentikan aksi kekerasan Kapolres Nunukan terhadap anak buahnya itu.
"Dari situ, saya membayangkan susah berharap si Kapolres akan diproses jika publik tidak tahu tentang kejadian itu," tutur pria berusia 46 tahun itu.
Harapan Reza, tindak lanjut yang dilakukan Polri bisa dikawal hingga tuntas, baik berupa sanksi etika maupun pidana jika diperlukan.