Djawanews.com – Usai pidatonya yang berapi-api di hadapan Jokowi, viral di media sosial Twitter Ketua Umum PSI Giring Ganesha drop out (DO) dari Universitas Paramadina, kampus di mana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi dosen. PSI heran dengan kasus yang diviralkan ini.
Beredar di Twitter tangkapan layar PDDikti yang menampilkan status mahasiswa Giring, yakni 'dikeluarkan' dari Universitas Paramadina program studi Ilmu Hubungan Internasional. Giring adalah mahasiswa semester ganjil 2017 pindahan.
Terkait hal itu, juru bicara PSI Ariyo Bimmo mengaku heran dengan diviralkannya status mahasiswa Giring. Ariyo berharap pernyataan Giring ditanggapi secara proporsional, bukan menyerang pribadi.
"Saya heran mengapa tanggapannya menjadi ad hominem? Mengapa tidak didebat saja argumentasi PSI mengenai pemimpin 2024? Apakah ini karena apa yang disampaikan Giring tidak bisa dibantah sehingga harus masuk ke soal-soal seperti ini?" kata Ariyo, mengutip detik.com, Selasa, 28 Desember.
Ariyo heran apakah sosok tidak selesai kuliah tidak boleh menjadi pemimpin dan mengajukan kriteria pemimpin idaman. Dia menegaskan antara pendidikan dan kepemimpinan tak selalu berkorelasi.
"Bila benchmark-nya negara demokrasi lain, John F Kennedy juga tidak selesai sekolahnya," kata Ariyo.
Lantas Ariyo berbicara aktivitas Giring di industri musik. Dia menyebut anak muda seperti Giring bebas memilih dalam hidupnya.
"Ketika itu juga aktivitas di musik Giring sedang banyak-banyaknya. Wajar ketika anak muda sudah mengenal uang, independen, dan mandiri harus memilih prioritas," ujar Ariyo.
"Pilihan-pilihan seperti ini biasa dalam kehidupan anak muda. Mark Zuckerberg saja salah satu orang terkaya di dunia pernah DO, Bill Gates pun pernah di-DO. Tidak ada yang bilang Zuck dan Gates bodoh, tapi mereka punya prioritas pada suatu masa dalam hidupnya," imbuhnya.
Selain itu, Ariyo menyebut Giring punya mimpi untuk anak-anak Indonesia. Apa itu?
"Giring Ganesha punya harapan agar anak muda Indonesia, terutama yang berhasil menyelesaikan kuliahnya, sudah punya rencana dan prioritas juga. Agar harapan harapan orang tua mereka yang menyekolahkan tidak sia-sia," kata Ariyo.
Sementara itu, Wakil Rektor Universitas Paramadina Dr Fatchiah Kertamuda menjelaskan bagaimana Giring mengawali studinya hingga dinyatakan drop out.
"Tahun 2002, Giring terdaftar pertama sebagai mahasiswa, namun tidak dapat menyelesaikan studinya. Pada 2017, beliau mendaftar kembali sebagai mahasiswa pindahan, namun tetap tidak dapat menyelesaikan studinya. Dan berdasarkan SK semester genap 2020-2021 dinyatakan statusnya pemberhentian sebagai mahasiswa," kata Fatchiah, dikutip dari detik.com, Selasa, 28 Desember.