Djawanews.com – Belakangan ini Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memang tengah gencar menyuarakan Jokowi 3 periode. Diketahui, padahal PSI turut menolak wacana penundaan Pemilu 2024. Namun di satu sisi, partai yang dipimpin Giring Ganesha itu tetap menghendaki Presiden Joko Widodo bisa menjabat 3 periode melalu mekanisme amandemen konstitusi.
Hanya saja, keinginan yang diutarakan oleh Sekretaris Jenderal PSI, Dea Tunggaesti tampak membuat Partai Demokrat naik pitam. Pasalnya, Dea turut menyinggung nama Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk medukung argumen Jokowi 3 periode. Dea mengatakan kalau konstitusi sudah diamandemen, maka bukan hanya Jokowi yang bisa maju sebagai capres lagi, tapi juga SBY yang sudah 2 kali menjabat presiden.
Rachland Nashidik Kritik dan Tolak Keras Jokowi 3 Periode
Politisi Partai Golkar Rachland Nashidik tegas meminta PSI tidak menyeret nama SBY. Sebab, SBY memang tidak pernah berkeinginan untuk menjabat presiden lagi. “Tidak usah bawa-bawa Pak SBY, seolah-olah beliau sama berkepentingan,” tegasnya lewat akun Twitter pribadi, Rabu, 2 Maret.
Menurut Rachland, SBY meyakini bahwa kekuasaan harus dibatasi, bukan malah ditambahi. Bahkan SBY tegas menolak penambahan masa jabatan presiden sejak dirinya masih menjabat sebagai presiden. Untuk itu, Rachland meminta kepada PSI untuk bisa patuh pada konstitusi dan tidak mengungkit kembali Jokowi 3 periode. “Sejak masih berkuasa, Pak SBY sudah menolak ide Presiden 3 periode. Patuhi konstitusi,” tutupnya.
Dapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.