Djawanews.com – Amerika Serikat menawarkan tawaran bantuan kepada Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. Namun tawaran tersebut ditolak tegas oleh Zelensky.
Alasan Presiden Ukraina menolak karena yang dibutuhkan bukan tumpangan evakuasi Amerika Serikat.
"Pemerintah AS siap membantu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meninggalkan Kyiv untuk menghindari penangkapan atau dibunuh oleh pasukan Rusia yang maju. Tapi sejauh ini, Presiden menolak untuk pergi," kata seorang pejabat AS, dikutip dari pikiran-rakyat.com.
Pejabat Amerika Serikat tersebut menegaskan Presiden Ukraina menolak dievakuasi. Volodymyr Zelensky mengharapkan bantuan AS tersebut adalah persenjataan untuk bertahan dan melawan.
"Pertarungan ada di sini, Saya membutuhkan amunisi, bukan tumpangan," kata Volodymyr Zelensky.
Kesiapan para pejabat Ukraina untuk bertempur terlihat dari komentar Kira Rudik, seorang anggota Parlemen Ukraina.
Kira Rudik, melalui cuitan akun Twitter miliknya dia mengatakan semua pejabat sudah dibekali senjata api.
"Saya belajara menggunakan #Kalashnikov dan bersiap untuk memanggul senjata. Kedengarannya tidak nyata karena hanya beberapa hari yang lalu itu tidak akan pernah terlintas dalam pikiran saya.#wanita kami akan melindungi tanah kami dengan cara yang sama seperti #pria kami. Pergi #Ukraina!," ucap Kira Rudik melalui akun Twitter @kiarincongress.
Beberapa hari setelah serangan militer Rusia ke Ukraina, Presiden Volodymyr Zelensky memastikan dirinya tidak kabur.
Video yang tersebar memperlihatkan Volodymyr Zelensky dan beberapa pejabat Ukraina yang memastikan masih di Ukraina.
"Selamat malam semuanya, pemimpin fraksi (David Arakhamia) ada di sini. Kepala Kantor Presiden ada di sini, Perdana Menteri (Denys) Shmyhal ada di sini, (Mykhailo) Podolyak ada di sini, Presiden (Volodymyr Zelensky) ada di sini," kata Zelensky.
Kabar tersebut disampaikan di Hari Jumat, 25 Februari 2022.
"Kita semua ada di sini. Pasukan kami di sini, warga di sini. Kita semua di sini melindungi kemerdekaan negara kita. Dan akan terus seperti ini. Kemuliaan bagi para pembela kami, kemuliaan bagi Ukraina," ucap Zelensky.