Djawanews.com - Untuk kesekian kalinya, Presiden Joko Widodo menunjuk Luhut Binsar Panjaitan memimpin sebuah program andalan pemerintah. Apa alasan Jokowi yang seakan tak bisa berpaling dari Luhut?
Staf khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Faldo Maldini angkat bicara. Kata dia, Menko Marves Luhut memang selama ini rutin dipercaya Jokowi untuk mengatasi persoalan-persoalan krisis.
"Beliau punya kapasitas itu. Pengalaman beliau berkali-kali, sejak zaman muda," kata Faldo kepada redaksi djawanews, Minggu 8 Agustus 2021.
"Kita tahu, agenda ini adalah strategi penyelamatan. Jadi, sudah pas lah Beliau pimpin," sambung politisi PSI ini.
Yang terbaru Luhut Binsar Panjaitan mendapat tugas baru sebagai Ketua Dewan Pengarah Penyelamatan Danau Prioritas Nasional. Perintah itu tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 60/2021 yang sudah diteken Presiden Jokowi.
Jokowi meneken Peraturan Presiden itu pada Jokowi 22 Juni 2021. Isi perpres itu adalah menetapkan 15 danau prioritas nasional.
Daftar 15 Danau Prioritas:
1. Danau Toba di Provinsi Sumatera Utara
2. Danau Singkarak di Provinsi Sumatera Barat
3. Danau Maninjau di Provinsi Sumatera Barat
4. Danau Kerinci di Provinsi Jambi
5. Danau Rawa Danau di Provinsi Banten
6. Danau Rawa Pening di Provinsi Jawa Tengah
7. Danau Batur di Provinsi Bali
8. Danau Tondano di Provinsi Sulawesi Utara
9. Danau Kaskade Mahakam (Melintang, Semayang, dan Jempang) di Provinsi Kalimantan Timur
10. Danau Sentarum di Provinsi Kalimantan Barat
11. Danau Limboto di Provinsi Gorontalo
12. Danau Poso di Provinsi Sulawesi Tengah
13. Danau Tempe di Provinsi Sulawesi Selatan
14. Danau Matano di Provinsi Sulawesi Selatan
15. Danau Sentani di Provinsi Papua.
Melalui Perpres ini, Penyelamatan Danau Prioritas Nasional didasarkan pada arah kebijakan berupa: mencegah dan menanggulangi kerusakan Ekosistem Danau Prioritas Nasional; memulihkan fungsi dan memelihara Ekosistem Danau Prioritas Nasional; dan memanfaatkan Danau Prioritas Nasional dengan tetap memperhatikan kondisi dan fungsinya secara berkelanjutan.
Kata Faldo, Luhut memang mencintai alam. Meskipun tidak besar di kampung halaman, Luhut kata Faldo adalah putra kebanggaan Toba. Jadi,
"sudah mendarah daging kedanauan di dalam darahnya. Menurut saya, sudah sangat pas," tandasnya.