Djawanews.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegur pelaksana tugas Wali Kota Bekasi Tri Adhianto terkait rendahnya vaksinasi warga lanjut usia.
Melansir Kompas.com, teguran itu diutarakan saat Tri bersama sejumlah kepala daerah lain mengikuti rapat koordinasi bersama Presiden melalui video konferensi tentang penanganan lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia, pada Senin, 7 Februari kemarin.
Rapat dilaksanakan usai pemerintah pusat menetapkan status Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 di wilayah Jabodetabek dan beberapa kota lainnya menyusul terjadinya kenaikan kasus COVID-19.
Tri mengatakan, dalam rapat itu intinya Presiden Jokowi memberikan arahan kepada kepala daerah tentang dua langkah strategis dalam penanganan lonjakan kasus COVID-19.
Kedua arahan tersebut yakni percepatan vaksinasi COVID-19 di semua daerah dan imbauan kepada penerapan protokol kesehatan untuk warga masyarakat.
Tri mengakui wilayah yang dipimpinnya menjadi salah satu yang disorot Presiden Jokowi lantaran rendahnya capaian vaksinasi COVID-19 lansia.
"Beliau (presiden) memberikan perhatian khusus kepada Kota Bekasi karena berdasarkan faskes itu kita baru 58 persen, tapi kalo berdasarkan KTP kita sudah di atas 79 persen," kata Tri di Kantor Pemkot Bekasi, Senin kemarin, seperti dilansir Tribun Jakarta.
Tri memastikan pihaknya akan terus menggencarkan vaksinasi lansia sesuai arahan Presiden karena hal itu penting untuk mencegah kematian yang diakibatkan COVID-19.
Sementara, untuk penerapan prokes COVID-19 di masyarakat, lanjut Tri, pihaknya akan meningkatkan pengawasan penerapan aturan tersebut di tempat-tempat umum, serta melarang kegiatan yang mengundang kerumunan sesuai arahan presiden.
"Terutama minimal adalah menggunakan masker. Saya kira itu arahan yang disampaikan beliau (presiden)," katanya.
Dia juga meminta masyarakat tetap tenang menanggapi kenaikan kasus COVID-19. Ia menilai masyarakat harusnya tidak perlu panik melihat situasi lonjakan kasus karena tingkat kematian saat ini masih rendah.
"Yang penting kita waspada, walaupun kenaikannya eksponensial tetapi kan tingkat fatalitasnya rendah. Jadi engga perlu panik tetap tenang dan tetapi waspada," tegas dia.
Baca artikel terkait COVID-19. Simak warta terbaru lainnya hanya di Djawanews dan ikuti Instagram Djawanews.