Djawanews.com – Presiden Jokowi (Joko Widodo) telah menyelesaikan rangkaian kunjungan kerjanya ke tiga negara di kawasan Asia Timur. Ketiga negara tersebut yakni China, Jepang, dan Korea Selatan. Kunjungan kerja Jokowi ke China, Jepang dan Korea Selatan membawa misi untuk memperkuat kerja sama di bidang ekonomi, baik itu perdagangan dan investasi. Hal ini dilakukan di tengah situasi dunia yang kian tidak pasti.
Dalam kunjungan ke tiga negara tersebut, Jokowi memang sempat melakukan pertemuan dengan invetor kelas kakap dari Jepang dan Korea Selatan. Jokowi berhasil meraih kesepakatan investasi dengan total nilai yang diperkirakan lebih dari Rp185 triliun.
- Pertemuan Dengan Xi Jinping
Presiden Jokowi bertemu dengan Presiden China Xi Jinping dan Perdana Menteri China Li Keqiang pada Selasa (26/7). Dalam pertemuan tersebut, Jokowi membawa misi penguatan kerja sama ekonomi baik di bidang perdagangan maupun investasi.
Namun, dalam pertemuan tersebut Indonesia-China itu, tidak disebutkan berapa total nilai investasi dan perdagangan yang disepakati. Namun, China menyampaikan komitmennya untuk meningkatkan impor 1 juta ton minyak sawit mentah dari Indonesia. Selain itu, China juga akan memprioritaskan impor produk pertanian dari Indoneesia. Para pemimpin juga sepakat mengembangkan kawasan industri hijau yang tengah dibangun di Kalimantan Utara.
- Jokowi Bawa Pulang Rp85 Triliun dari Jepang
Jokowi bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada Rabu (27/7). Kedua negara sepakat memperkuat kerja sama di bidang perdagangan dan investasi, salah satunya adalah pembaharuan kemitraan ekonomi Indonesia-Jepang (IJEPA).
Secara khusus Presiden Jokowi meminta agar Jepang dapat memberikan dukungan penurunan tarif untuk beberapa produk dan komoditas Indonesia antara lain tuna, pisang, dan nanas. Selain itu, ia juga meminta akses pasar untuk produk mangga.
Di negeri Sakura, Jokowi juga sempat melakukan pertemuan dengan petinggi perusahaan besar. Sebut saja seperti, Toyota Motor Group Corp, Sojitz Corp, Mitsubishi Group Corp, Denso Corp, ShaRpCorp, Inpex Corp, hingga Kansai Electronic Power.
""Saya sangat menghargai kualitas investasi Jepang. Namun, saya juga berharap investor Jepang mempertimbangkan competitiveness-nya. Sehingga dapat bersaing dengan investor lain di Indonesia," kata Jokowi, Rabu, 27 Juli.
"In short, kualitas baik, harga bersaing, itulah yang kita harapkan dan saya yakin Indonesia masih merupakan salah satu tempat investasi terbaik," lanjutnya
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi ternyata mengantongi komitmen investasi senilai US$ 5,7 miliar atau setara Rp85 triliun dari perusahaan Jepang. Mulai dari Toyoya, Sojitz, Mitsubishi, Denso, Inpex, dan Sharp.
- Gaet Komitmen Investasi Rp100 T dari Korea Selatan
Pada Kamis (28/7), Jokowi melakukan pertemuan dengan Presiden Yoon Suk Yeol. Kedua pemimpin negara menyaksikan kerja sama antara Kementerian Investasi/BKPM dengan Kementerian Perdagangan, Perindustrian, dan Energi Republik Korea untuk meningkatkan investasi hijau berkelanjutan.
Kedua, protokol perubahan MoU antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia dengan Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Republik Korea tentang kerja sama teknis pemindahan dan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).
Ketiga, MoU antara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Korea tentang kerja sama maritim.
Sebelum bertemu dengan Presiden Korea Selatan, Presiden Jokowi juga sempat melakukan pertemuan dengan para CEO nomor wahid negara tersebut. Dalam kesempatan tersebut, Jokowi berhasil menggaet komitmen investasi 10 investor besar sebesar US$ 6,72 miliar atau setara Rp100,6 triliun.
Adapun 10 pimpinan perusahaan yang hadir dalam pertemuan tersebut, yaitu CEO of Posco Kim Hag- dong, Vice Chairman/CEO of Lotte Chemical Kim Gyo-hyun, Vice Chairman/CEO of LG CoRpBrian Kwon, Chairman of CJ Group Sohn Kyung-Sik, Chairman of LS Group Koo Ja-Eun, Vice Chairman/CEO of GS E&C Lim Byeong-yong, CEO of Samsung Electronics Roh Tae-moon, CEO of LX Holdings Roh Jin-seo, Chairman of Taekwang Park Joo-hwan, Chairman of KCC Glass Mong-ik Chung, serta turut hadir Duta Besar Republik Korea untuk Republik Indonesia Park Tae-sung.
"Saya tadi tidak mendengarkan keluhan-keluhan yang berat yang mungkin terjadi di lapangan. Tetapi apabila ada masalah-masalah tolong disampaikan kepada Menteri Investasi Pak Bahlil atau kepada Pak Menko Maritim dan Investasi, kalau ada masalah. Kalau mentok berdua ini tidak bisa menyelesaikan bisa ke saya, baik yang berkaitan dengan izin-izin, baik yang mungkin berkaitan dengan imigrasi dan lain-lainnya," kata Presiden Jokowi.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.