Mengenal PLTA Kayan, PLTA Terbesar yang Dibangun dengan Memanfaatkan Aliran Sungai Kayan.
Aliran Sungai Kayan yang berlokasi di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara akan dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). PLTA itu bernama PLTA Kayan.
Dibangun akhir tahun ini oleh PT Kayan Hyddro Energy (KHE) dan di targetkan dapat beroperasi pada 2024 mendatang, PLTA Kayan bakal menghasilkan kapasitas listrik sebesar 9.000 megawatt.
Kapasitasnya mencapai 9.000 megawatt, PLTA Kayan nantinya akan menjadi PLTA terbesar di Indonesia bahkan Asia Tenggara.
PLTA Kayan Manfaatkan Aliran Sungai Kayan
Tahukah Anda jika Sungai Kayan merupakan salah satu sungai besar yang berada di Indonesia, tepatnya berada di Provinsi Kalimantan Utara?
Sebagai informasi, Sungai Kayan berhulu di Gunung Ukeng dan bermuara di Laut Sulawesi. Panjang sungai itu mencapai 576 Km. Daerah aliran sungai Kayan memiliki luas 36.993,71 kilometer persegi.
Panjangnya aliran sungai itu lebih dari ketika melakukan perjalanan melalui darat Jakarta hingga Semarang, atau tepatnya panjang aliran sungai itu mencapai 576 km dan melintasi dua kabupaten, yakni Malinau dan Bulungan, Kaltara.
Dalam PLTA, untuk menghasilkan sumber listrik yang besar, dibutuhkan debit air yang besar pula.
Pemilihan Sungai Kayan sebagai sumber daya energi untuk PLTA Kayan adalah pilihan yang tepat. Hal ini dikarenakan Sungai Kayan merupakan sungai terbesar yang ada di Kalimantan Utara, selain itu debit sungai kayan juga sangat tinggi.
Seperti yang dilansir dari bulungan.go.id, PT Indonesia Dafeng Heshun Energi Industri (IDHE) sempat melakukan penelitian terkait debit air Sungai Kayan. Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan, Sungai Kayan di wilayah Kabupaten Bulungan memiliki potensi debit air mencapai 1.000 meter kubik per detik.
Debit air Sungai Kayan disebut mampu menghasilkan listrik setidaknya sebesar 1.000 megawatt melalui Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Dengan potensi sebesar itu maka tidak heran jika PLTA akan mendukung kebutuhan listrik bagi industri-industri yang akan dibangun di Kaltara.
PLTA Kayan Dibangun dalam Lima Tahapan
PT Kayan Hydro Energy selaku pihak yang membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air dengan dua BUMN dalam negeri yakni PT Adhi Karya dan PT Pelabuhan Indonesia IV, pembangunan PLTA Kayan rencananya akan dilakukan akhir tahun ini.
Direktur Operasional PT Kayan Hydro Energy, Khaerony menjelaskan, PLTA Sungai Kayan nantinya akan dibangun secara bertahap, untuk tahun ini akan dimulai kontruksi Kayan1 dengan kapasitas 900 megawatt, tahun berikutnya Kayan 2 dibangun PT Kayan Energi Hydro 1.200 megawatt, kemudian Kayan 3 dan 4 akan dibangun dengan kapasitas masing-masing sebesar 1.800 megawatt, terakhir untuk Kayan 5 dibangun dengan daya sebesar 3.200 megawatt.
Jadi totalnya ada lima unit PLTA yang akan dibangun perusahaan Kayan Hydro Energy. Jika dihitung secara keseluruhan, pembangunan PLTA Kayan ini akan menghasilkan kapasitas listrik sebesar 9.000 megawatt mw.
Memiliki kapasitas sebesar 9.000 megawatt, menurut Khaerony PLTA Kayan nantinya mampu memenuhi kebutuhan listrik di Pulau Kalimantan hingga Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning.
Kapasitas Jumbo, PLTA Kayan Menjadi yang Terbesar di Asia Tenggara
Kapasitasnya yang jumbo, yakni sebesar 9.000 megawatt. PLTA Kayan geser PLTA Cirata sebagai pemegang rekor PLTA terbesar di Indonesia sebelumnya. Dimana PLTA Cirata hanya memiliki kapasitas sebesar 1.008 megawatt.
Selain menggeser PLTA Cirata sebagai PLTA terbesar di Indonesia. Provinsi Kaltara akan tercatat dalam sejarah sebagai lokasi pembangkit berbasiskan tenaga air (hidro) terbesar di Asia Tenggara. Hal ini dikarenakan PLTA Kayan akan menggeser PLTA terbesar Asia Tenggara yakni Dam Pembangkit Son La yang berlokasi di Sungai Da, 340 Km sebelah barat Hanoi, Vietnam dengan kapasitas listrik sebesar 2.400 megawatt.
Lantas, berapa kira-kira biaya yang digelontorkan untuk membangun PLTA Kayan?
Pembangunan PLTA Kayan yang terdiri dari lima unit dengan total kapasitas mencapai 9.000 megawatt ini memiliki nilai investasi beragam.
Dilansir dari Indonesia.go.id, rentang biaya pembangunan PLTA Sungai Kayan sebesar USD2,3-2,7 juta per MW.
Jika total kapasitas PLTA Kayan ini adalah 9.000 MW, artinya secara keseluruhan PLTA ini menelan biaya hingga USD 20,7 miliar – USD 24,3 miliar. Mengacu kurs Rp14.000/USD, investasinya yaitu Rp289,8 triliun – Rp 340,2 triliun.
“(Investasinya) USD2,3-USD2,7 juta per MW. Kenapa tinggi? Karena akses ke lokasi butuh ekstra, termasuk jadi cost tersebut,” kata Direktur Operasi PT Kayan Hydro Energy Co. Ltd Khaerony dalam satu konprensi pers di JW Marriott, Jakarta, Rabu (21/8/2019).
Proyek ini didanai oleh Power China. Power China telah menandatangani Perjanjian Pengembangan Bersama untuk PLTA Hydropower 1-5 di Sungai Kayan.
Tepatnya pada 13 April 2019, Power China, bersama dengan PT Indonesia Kayan Hydropower Energy Co. Ltd., telah menandatangani perjanjian pengembangan bersama untuk PLTA Hydropower 1-5 Sungai Kayan di Indonesia.
“Investasinya itu investor kita dari Power China dengan Central Asia Capital Ltd. Itu investor kita. Kurang lebih joint venture. Kayan mayoritas dari investor yang ada,” tambahnya.
Apabila Indonesia terus bergantung dengan pembangkit listrik berbahan bakar fosil sebagaimana yang digunakan Indonesia saat ini untuk memenuhi sumber listriknya, tentu saja hal ini bukan pilihan yang bijaksana karena hanya akan menimbulkan permasalahan dikemudian hari akibat persediaan bahan bakarnya di dunia yang terbatas.
Oleh karena itu, mari bersama-sama kita dukung pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA), energi masa depan Indonesia yang ramah lingkungan.