Djawanews.com - Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kaleta yang terletak di Sungai Konkoure, Guinea, menjadi bukti nyata kerja sama energi antara China dan Guinea. Dibangun oleh China International Water and Electric Corporation (CWE), PLTA Kaleta menjadi solusi besar bagi kebutuhan listrik Guinea, terutama di ibu kota Conakry dan wilayah pegunungan utara.
Keberadaan fasilitas itu memberi dampak positif terhadap stabilitas pasokan energi negara yang sebelumnya mengalami defisit besar.
PLTA Kaleta mulai beroperasi pada Agustus 2015 dan hingga kini, pembangkit ini telah menghasilkan rata-rata 1,125 miliar kilowatt-jam listrik per tahun. Produksi tersebut menyumbang hampir setengah dari kekurangan pasokan listrik nasional Guinea, yang sangat mendukung pertumbuhan ekonomi dan pengembangan infrastruktur.
Dengan keberhasilan ini, PLTA Kaleta juga memperkenalkan konsep energi terbarukan dalam bauran energi negara.
PLTA Kaleta Jadi Pendorong Ekonomi?
Salah satu pencapaian luar biasa adalah pengaruhnya terhadap pemandangan Guinea, kini terlihat lebih modern dan maju, bahkan tampak pada uang kertas Guinea pecahan 20.000 franc. Perubahan tersebut mencerminkan keberhasilan proyek PLTA Kaleta dalam mendorong pembangunan ekonomi dan sosial di negara tersebut.
Hal itu juga mencerminkan pentingnya kerja sama internasional dalam mengatasi tantangan energi di negara berkembang.
PLTA Kaleta adalah contoh penting dari kerja sama internasional dalam sektor energi, khususnya antara China dan Guinea. Dengan kontribusi signifikan terhadap pasokan listrik dan pengembangan infrastruktur, PLTA Kaleta menjadi simbol kemajuan energi terbarukan yang mendukung kesejahteraan masyarakat Guinea.
Demikian informasi seputar PLTA Kaleta. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Djawanews.com.