Djawanews.com – Edward Komar Hiariej atau yang dikenal sebagai Eddy Hiariej adalah salah satu guru besar termuda di Indonesia yang kini diangkat sebagai Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenhumham) (23/12).
Eddy Hiariej merupakan Guru Besar Hukum Pidana di Universitas Gadjah Mada (UGM). Pria yang masih berusia 37 tahun tersebut, sebelumnya beberapa kali tenar terkait kasus persidangan, salah satunya adalah perselisihan hasil Pilpres 2019.
Eddy Hiariej jadi Ahli dalam Sidang Sengketa Pilpres 2019
Di tahun 2019, Eddy menjadi sorotan lantaran penjelasannya ketika dirinya dihadirkan oleh pasangan capres dan cawapres Joko Widodo dan Ma'ruf Amin dalam sidang perselisihan hasil Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK).
Ketika itu, Bambang Widjojanto yang merupakan Ketua Tim Hukum pasangan capres dan cawapres prabowo dan Sandiaga Uno sempat mempertanyakan kredibilitas Eddy, terkait beberapa penelitian dan buku yang pernah dibuatnya terkait pemilu.
Kendati Eddy mengaku jika dirinya belum pernah menulis buku yang spesifik membahas pemilu, namun dirinya menekankan jika seorang profesor harus menguasai paradigma teori untuk menjawab permasalahan hukum.
"Saya selalu mengatakan, yang namanya seorang guru besar, seorang profesor hukum, yang pertama harus dikuasai itu bukan bidang ilmunya," terang Eddy (21/6/2019).
Selain kasus sengketa hasil pemilu 2019, Eddy pernah menjadi ahli dalam beberapa kasus besar di antaranya kasus kopi sianida dan sengketa penodaan agama yang melibatkan Basuki Tjahaja atau Ahok di tahun 2017.
Selain simak berita menarik dari berbagai daerah lainnya di Nusantara hanya di Warta Harian Nasional Djawanews. Untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.