Djawanews.com – Pekan lalu, peretas melancarkan serangan siber terhadap Kementerian Luar Negeri Kanada. Beberapa layanan masih terhenti, kata para pejabat pada Senin tanpa mengungkapkan siapa yang menurut Ottawa bertanggung jawab.
Sehari sebelum badan intelijen sinyal Kanada mengatakan operator jaringan infrastruktur penting harus ditingkatkan terhadap ancaman yang disponsori negara Rusia, insiden tersebut akhirnya terdeteksi.
Dikutip Reuters (25/1) pada sebuah pernyataan dari Dewan Perbendaharaan, yang memiliki tanggung jawab keseluruhan atas operasional pemerintah mengataan, "Layanan kritis saat ini berfungsi. Beberapa akses ke internet dan layanan berbasis internet saat ini tidak berfungsi,"
"Tidak ada indikasi bahwa departemen pemerintah lainnya terkena dampak," sambung pernyataan tersebut, seraya menambahkan tidak ada rincian lebih lanjut yang akan dirilis.
Dalam hal ini, baik Dewan Keuangan maupun kementerian luar negeri tidak menanggapi ketika ditanya apakah aktor Rusia bertanggung jawab.
Kanada diketahui telah mengambil sikap tegas terhadap pembangunan militer Rusia di perbatasan Ukraina. Selain itu, negara tersebut jarang berbicara tentang peretasan ke dalam sistemnya.
Pada tahun 2011, para pejabat mengatakan "aktor yang disponsori negara China yang sangat canggih" telah membobol badan penelitian terkemuka. Beijing membantah tuduhan ini ketika itu.
Pada tahun 2014, seorang mantan menteri kabinet Kanada mengatakan operator China dicurigai meretas ke Dewan Keuangan dan Kementerian Keuangan pada tahun 2011.
Dapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.