Djawanews.com – Perusakan Gereja Sidang Jemaat Kristus di Jalan P Irian, Samarinda, Kalimantan Timur pada Kamis (8 Juli) dini hari kemarin sempat meresahkan warga. Pelaku melempari gereja sehingga terlihat batu-batu berserakan di pelataran gereja pada pagi harinya. Kotak surat yang terletak di pintu masuk juga ikut dirusak.
Pengurus gereja langsung melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian untuk segera ditindaklanjuti.
Dari bantuan rekaman kamera CCTV, polisi berhasil mengidentifikasi dan menangkap pelaku. Diketahui tindakan perusakan itu dilakukan oleh tiga orang yang tidak lain adalah pedagang yang berjualan di depan gereja.
“Itu orang (pelaku) jualan di depan (gereja) Gang Cendrawasih, pernah minta listrik dari gereja. Cuma masalahnya gereja itu ibadah online jadi tidak aktif, gereja ditutup listrik dimatikan. Akibat dari situ orangnya (pelaku) sakit hati, lalu melakukan pelemparan,” terang Kapolsek Samarinda Kota AKP Creato Sonitehe Gulo, dikutip Djawanews dari Kompas.com, Kamis (8 Juli).
“Jadi motif penyerangannya soal itu ya, bukan masalah SARA,” sambung Gulo.
Ketiga pelaku saat ini sedang menjalani pemeriksaan, dan Gulu meminta masyarakat tetap tenang dan menyerahkan semuanya kepada kepolisian.
“Kami minta jangan ada reaksi lagi, terutama umat gereja serahkan kepada polisi. Toh ini tidak ada unsur SARA sama sekali. Motifnya hanya soal aliran listrik diputus,” jelas Gulu.