Djawanews.com – Puluhan halte TransJakarta dirusak massa saat aksi demonstrasi menolak UU Cipta Kerja Omnibus Law. Hal itu menimbulkan kerugian yang cukup banyak, yakni Rp65 miliar.
"Jadi ada 46 halte yang mengalami kerusakan kemudian ada 3 halte yang rusak berat. Ini seperti halte di Bundaran HI, Tosari sama Sawah Besar. Itu rusak berat yang harus dirombak total," ungkap Anies kepada wartawan, Sabtu (10/10/2020).
Agar tak memperparah ganggun, 250 petugas dari beberapa dinas terkait dikerahkan. Mereka ditugaskan untuk memberishkan sisa-sisa kerusakan dengan segera. Pemprov DKI Jakarta menargetkan halte TansJakarta yang rusak bisa kembali beroperasi untuk sementara pada Senin, (12/10) nanti.
"Kita ingin hari senin ini sudah bisa digunakan lagi temporer tapi belum keseluruhannya. Karena separuh akan dipakai dan separuh dimulai pembangunan," ungkapnya lagi.
Renovasi juga akan dilakukan dan ditargetkan rampung di bulan November mendatang. Perbaikan sendiri akan dilakukan oleh PT TransJakarta.
"Kita berharap dalam 5 minggu ini semua sudah mulai beroperasi lagi," ungkap Anies.
"Ini adalah asetnya PT Transjakarta yang akan memperbaiki ini semua," lanjutnya lagi.
Sedangkan estimasi kerugian memang tinggi karena dua halte yang dirusak massa merupakan karya terbaik selama pembangunan ini.
"Untuk halte itu diperkirakan sejauh ini ya per hari ini Rp65 miliar. Angkanya cukup besar ini bukan angka yang kecil, dan bisa dibilang ini halte terbaik di Indonesia yang rusak ini," ungkap Anies lagi.
Untuk memantau perkembangan perbaikan halte TransJakarta dan berita nasional terkini, kunjungi situs resmi Warta Harian Nasional Djawanews. Anda juga bisa mengikuti kami melalui akun media sosial Instagram @djawanewscom dan melalui aplikasi Babe. Hubungi kami untuk membagikan foto, video, artikel, dan berita lainnya.