Penemuan arca di Ponorogo yang menggemparkan sekaligus menarik perhatian sejarawan.
Penemuan arca di Ponorogo pada sawah milik warga membuktikan peradaban masa lampau masih menjadi teka-teki. Hal tersebut kemudian membuka harapan baru akan tabir baru sejarah nusantara.
Berlokasi di Desa Sawuh, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, ketika sedang membajak sawah, Bringgil menemukan sesuatu yang janggal ketika cangkulnya beradu dengan benda keras.
Penemuan Arca di Ponorogo, Temuan Lainnya
Sebuah potongan arca dengan tinggi 31 cm, lebar 30 cm, dan tebal 14 cm ditemukan Bringgil di sawah milik Mirah yang sedang digarapnya. Selain arca, juga turut ditemukan sebuah bongkahan batu mata merah berukuran besar.
Dilansir dari Detik, atas temuan peninggalan bersejarah tersebut, Dinas Pariwisata Ponorogo lantas mengumpulkannya dan memindahkannya ke balai desa. Temuan tersebut kemudian didokumentasi bersama berita acara untuk dikirimkan ke Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Mojokerto.
Dinas Pariwisata menyakini jika di lokasi tersebut masih menyimpan banyak potongan lainnya. Potongan arca yang ditemukan ditafsirkan memiliki usia yang cukup tua dan kini sedang menunggu tindak lanjut dari para peneliti untuk melakukan kajian.
Penemuan situs bersejarah di Ponorogo bukanlah pertama kalinya. Beberapa peninggalan bersejarah lainnya pernah ditemukan, salah satunya adalah situs Pager Ukir.
Situs Pager Ukir berada di wilayah perbatasan Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Wonogiri, dan Kabupaten Karanganyar tepatnya di Desa Pagerukir, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo.
Dilansir dari Tribun, terdapat beberapa benda yang ditemukan di situs Pager Ukir di antaranya balok altar (meja), batu salju, sendang watu dukun, 4 batu kursi, batu berudak, batu suci, serta batu menyerupai ranjang itu, berhubungan langsung dengan lahirnya kerajaan Wengker yang dipimpin Prabu Kelono Sewandono.
Di Situs Pager Ukir ditemukan sebuah batu karst prasasti bongkahan dengan aksara Kawi. Berdasarkan penjelasan Juru Kunci Situs Pagerukir, prasasti tersebut menandakan peralihan kerajaan Wengker.
Prasasti tersebut menandakan jika di lokasi tersebut digunakan sebagai ritual persembahan dan pemujaan. Situs tersebut merupakan tempat ritual atau sembahyang di masa lampau yang memiliki peran penting untuk memahami sejarah leluhur nusantara.
Penemuan arca di Ponorogo diharapakan dapat membuka tabir ilmu pengetahuan baru, khususnya terkait dengan sejarah dan asal-usul peradaban di masa lalu. Jas Merah atau jangan lupa dengan sejarah, hal tersebut sebagaimana diungkapkan Presiden Soekarno.