Djawanews.com – Kepala Badan Nasional Pennagulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar mengatakan bahwa pemerintah sedang menyiapkan tim advance yang akan diberangkatkan ke tiga negara yakni Afghanistan, Suriah, dan Filipina. Tim tersebut ditugaskan untuk mendata jumlah warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi foreign terorist fighters (FTF) atau teroris asing di tigas negara tersebut.
"Dalam waktu dekat ini tim advance ini rencana akan berkunjung sambil menunggu situasi kaitan masalah pandemi sehingga nanti akan mendapatkan data yang semakin riil jumlah dari FTF kita yang masih hidup," kata Boy dalam rapat dengan Komisi III DPR, Selasa (25/1).
Ia juga menyampaikan, saat ini para FTF tersebut tersebar di camp oengungsian, penahanan, ataupun berpindah ke wilayah-wilayah konflik lainnya seperti Suriah menuju Yaman. Ia menyebutkan, tidak sedikit anak-anak yang berada di kamp pengungsian tersebut yang diharapkan dapat dijemput pemerintah.
"Jadi proses repatriasi yang sedang dibahas ini lebih berfokus pada anak-anak dan kemudian nanti dari hasil asesmen kemungkinan akan meningkat kepada wanita, sementara belum berkaitan dengan yang pria," ujar Boy.
Ia memaparkan, BNPT mencatat ada 2.127 WNI yang menjadi FTF di Irak dan Suriah, 35 WNI menjadi FTF di Filipina, dan 23 orang WNI menjadi FTF di Afghanistan. Dari jumlah tersebut, kata Boy, Satuan Tugas Penanggulangan FTF telah melakukan validasi data sebanyak 529 profil WNI yang berada di wilayah-wilayah tersebut. Ia menambahkan, satgas juga telah menjemput 13 profil WNI yang telah dideportasi dari berbagai negara.
"Jadi sudah ada 13 di 2021 ini yang berhasil dideportasi dan kami lakukan pengawalan dan kami berikan program deradikalisasi bekerja sama dengan Kementerian Sosial," kata Boy. Dilansir dari Kompas.com.
Baca artikel terkait Teroris. Simak berita menarik lainnya hanya di Djawanews dan ikuti Instagram Djawanews.