Djawanews.com – Sebelum pembunuhan ibu hamil di Jogja terjadi, pelaku, AA dan korban RN sempat makan malam bakmi jawa. Mereka berangkat dari Solo dengan mobil sewa yang nomor polisinya terekam CCTV di sekitar SMPN 1 Tanjungsari. Polisi memeriksa pemilik mobil dan diketahui penyewa adalah ERW dan rekannya, AA. RN dan pelaku kemudian pergi ke Pantai Kukup pada Selasa (15/11) pada pukul 00.30 WIB dan mengoobrol di saung. Saat itu pelaku mencari kesempatan untuk mendorong korban dari tebing Pantai Kukup, namun usaha tersebut gagal.
Lalu ERW meminta ibu hamil itu menanggalkan pakaian yang ia kenakan dan mengikuti ritual keselamatan untuk kandungannya, yakni melakukan hubungan seksual. ERW berharap dengan RN membuka baju, ia akan bergairah dan memperkosa RN. Namun niat tersebut gagal karena ERW tak bisa ereksi.
"Mungkin karena fokus pelaku untuk membunuh korban. Kemudian (ERW) berupaya untuk mendorong korban tapi tidak bisa. Jadi didorong pertama gagal, RN hanya bilang 'kok ngene' (kok seperti ini) mas. Namun dengan berbagai macam cara akhirnya membekap korban dan menggulingkan korban," kata Edy di Mapolres Gunungkidul Kamis, 17 November.
Kronologi Pembunuhan Ibu Hamil RN Dilempar dari Tebing
Lalu RN dibekap oleh ERW dibantu oleh AA hingga lemas tak sadarkan diri. Sementara itu Kasat Reskrim Polres Gunungkidul AKP Mahardian Dewo Negoro mengatakan saat memegangi tubuh korban, AA sempat melakukan pelecehan pada korban.
"Pengakuan tersangka sempat melakukan berhubungan tapi karena tidak bisa 'bangun' karena itu gagal. Jadi korban ini dibekap dan badan terjatuh di permukaan lalu bersama melakukan proses pembunuhan. Satu (ERW) membekap dan satu (AA) memegang atau melecehkan," kata Mahardian.
"Pada saat dibunuh belum sepenuhnya meninggal, lalu ada upaya pelaku saat mengangkat itu ada tangga dan sengaja badan korban diturunkan agar terbentur-bentur lalu digulingkan," lanjutnya. Dalam kondisi lemas, RN yang hamil dibuang dari tebing Pantai Kukup hingga akhirnya ditemukan di Pangtai Ngarawe.
Setelah itu kedua pelaku membawa pakaian dan barang-barang pribadi milik ibu hamil RN. Dari hasil pemeriksan, RN dilempar dari atas tebing dalam kondisi hidup karena dalam pemeriksaan dokter, ditemukan cairan di paru-paru korban. "Ada lagi upaya pelaku ini, ada semacam tangga. Supaya kepala korban dibentur. Tidak dibenturkan (saat membunuh)," kata Mahardian.
Upaya pembunuhan terhadap RN pernah hendak dilakukan saat korban diajak ke Gunung Kawi, Jawa Timur, pada akhir September 2022. "Sebelumnya juga diajak ke dukun-dukun, cari keselamatan. Padahal, si pelaku inginnya menggugurkan kandungan," kata dia.
Dari hasil pemeriksan, RN ibu hamil itu dilempar dari atas tebing dalam kondisi hidup karena dalam pemeriksaan dokter, ditemukan cairan di paru-paru korban. "Ada lagi upaya pelaku ini, ada semacam tangga. Supaya kepala korban dibentur. Tidak dibenturkan (saat membunuh)," kata Mahardian.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita 00006 dan akun Instagram Djawanews.