Djawanews.com – Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah mengaku pihaknya sempat bertemu dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebelum berangkat ke Mekkah untuk meninjau pelaksanaan Haji. Pertemuan itu dilakukan oleh Said mewakili PDIP untuk membahas Pilkada Jakarta.
"Komunikasi dengan semua partai kami lakukan. Bahkan kami datang ke rumah Ketua Umum PKB, saya ingat itu habis Jumatan tanggal 30 (Mei) sebelum berangkat ke Mekkah," kata Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, dikutip Selasa, 25 Juni.
Menurutnya, pertemuan itu tak hanya membicarakan soal Pilkada Jakarta saja, tetapi juga Pilkada Riau hingga Jawa Timur.
Terkait dengan Pilkada Jakarta 2024, Said mengungkapkan bahwa PKB dipastikan akan mengusung mantan Gubernur DKI Anies Baswedan.
"Kalau PKB, insyaallah sepengetahuan saya kalau tidak keliru pendengaran saya, insyaallah (usung) Anies Rasyid Baswedan," kata Said.
Meski begitu, PDIP belum bisa memastikan apakah akan ikut memberikan tiket untuk Anies. Pertemuannya dengan Cak Imin masih sebatas komunikasi politik saja.
"Belum tentu dengan PDIP (mengusung Anies). Kan kami saling berbagi pandangan, bukan kami cari kesepakatan," katanya.
"Kami berbicara dari hati ke hati. Namanya komunikasi pasti terbangun di antara elite-elite, berbicara pandangannya seperti apa, kami berbagi pandangan. Bahwa keputusan akhir, kembali pada kedaulatan partai masing-masing," imbuhnya.
Menindaklanjuti pertemuan dengan Cak Imin, Said mengaku akan segera melapor kepada Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
Soal keputusan akhir siapa yang akan diusung partainya pada Pilkada Jakarta 2024, sepenuhnya merupakan kewenangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Tugas saya melapor kepada Mbak Puan, kepada Pak Sekjen. Nanti mungkin ada pertemuan dengan ibu ketua umum hasil dari setiap lobi-lobi atau saling silaturahmi di antara para elite," kata Said.
Meskipun belum mendapat respons dari Megawati, menurut Said, Puan dan Hasto sudah memberikan sinyal positif untuk membuka peluang mengusung Anies di pilkada mendatang.
"Karena ini kan bagian dari hasil komunikasi kan tidak bisa langsung. Pak Hasto memberikan positif, Mbak Puan langsung memberikan respons positif, kan enggak bisa. Semua hasil lobi-lobi ini kami laporkan nanti di dalam rapat," pungkasnya.