Djawanews - Selama ini Felicia Tissue terus diam seribu bahasa. Awalnya dia tidak mau kehidupan pribadinya diketahui banyak orang. Tapi apa yang sudah dilakukan Kaesang Pangarep dan itikad baik dari keluarga besar Joko Widodo, membuat Felicia harus membuka semuanya.
Felicia adalah mantan Kaesang. Perempuan ini menjalin hubungan asmara selama lima tahun dengan putra bungsu Presiden Jokowi itu. Malah Kaesang sudah sempat mengajak Felicia menikah.
Tapi dua minggu kemudian, impian itu buyar. Kaesang tetiba menghilang. Felicia mengaku tak bisa menghubungi Kaesang.
Bukan cuma Felicia yang pusing. Keluarga besar Felicia juga mengaku dibuat kerepotan dengan masalah ini dan coba mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Malah nenek Felicia yang sudah berusia 84 tahun, rela pergi ke Istana Bogor berharap bisa mendapat jawaban.
"Sayangnya perjalanan itu sia-sia, dinding istana begitu tebal dan tidak ada seorangpun yang menjawab pertanyaan nenek saya," kata Felicia menahan tangis. Pernyataan Felicia ini disampaikan secara gamblang melalui akun YouTubenya, Rabu (26/5/2021).
Akhirnya semua terjawab. Tepat dua hari sebelum hari ulang tahun Felicia. Media-media online mem-publish foto-foto Kaesang dengan seorang perempuan yang belakangan diketahui bernama Nadya Arifta.
"Di situlah Ibu saya merasakan dengan pedihnya anak putri satu-satunya telah dikhianati oleh putra beliau dengan perilaku kejinya diperbolehkan oleh beliau sendiri dan keluarga," papar Felicia.
"Saya ingin tegaskan, ini bukan masalah jodoh atau tidak berjodoh. Ini masalah etika dalam penyelesaian masalah kekeluargaan," sambungnya.
Felicia kembali menegaskan, dia mau bisa melanjutkan kehidupannya dengan baik. Dia juga minta agar hujatan atau gangguan yang terus menyerang dirinya, bisa berhenti.
"Seharusnya lelaki wajib melindungi wanita. Tapi pada saat ini, saya berdiri dengan tegar untuk diri sendiri," sindir Felicia.
Seperti yang dikatakan almarhum Gus Dur sosok pemimpin moderat yang sangat saya kagumi. Pancasila dan konstitusi begitu mudah diucapkan oleh para elit dan penguasa, namun mengapa mereka begitu sulit melaksanakannya?" tutupnya.