Djawanews.com – Aksi bela Islam 2503 digelar pada hari Jumat (25/03) kemarin. Salah satu tuntutan massa aksi yaitu pidanakan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Wasekjen PA 212, Novel Bamukmin dalam orasinya menilai Menag Yaqut lebih parah dari Sukmawati dalam menista agama Islam. Ia mendesak kepolisian untuk segera adili Menag Yaqut.
"Karena kalau kita melihat yurisprudensinya, Yaqut itu sudah bisa diproses. Yaqut itu sama dengan Sukmawati bahkan lebih parah dari Sukmawati," ujar Novel, dikutip dari suara.com, Jumat 25 Maret 2022.
Maksud Novel, yurisprudensinya adalah Sukmawati masih tak separah Yaqut, Sukmawati menyandingkan azan dengan kidung. Sedangkan Menag Yaqut lebih parah, dia menganalogikan suara azan dengan gonggongan anjing.
"Yaqut lebih parah dari Sukmawati," kata dia.
Novel memastkan demo dan aksi bela Islam ini akan terus dilakukan apabila terduga penista agama seperti Menag Yaqut itu tidak diadili, dicopot dari jabatan menteri.
Novel mengatakan seharusnya Bareskrim Polri cepat memproses laporan soal Menag Yaqut setelah adanya pelaporan. Tetapi nyatanya perkara ini masih belum ada progresnya. Maka jangan salahkan, demo akan terus digelar sampai ada proses terhadap Menteri Yaqut.
Selain Menag Yaqut, aksi bela Islam ini juga menargetkan sejumlah nama yang dinilai menista Islam yaitu Gus Muwafiq, Jenderal Dudung Abdurrachman, Sukmawati, Viktor Laiskodat, Ade Armando, Denny Siregar, dan Abu Janda.
Novel mengatakan setelah aksi Jumat kemarin, nanti akan ada demo selanjutnya untuk menuntut proses para penista agama.
Ada tiga tuntutan dalam Aksi Bela Islam 2503 yakni tangkap dan penjarakan penista agama, stop kriminalisasi dan terorisasi umat Islam, serta stop diskriminasi hukum.