Djawanews.com – Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengungkapkan bahwa kinerja KPK dibawah komando Firli Bahuri semakin tidak dipercaya masyarakat.
Hal ini tercermin dari hasil survei dari Indikator Politik Indonesia yang menempatkan posisi KPK paling terendah dari institusi penegak hukum lain. Tingkat kepercayaan publik terhadap KPK hanya 49,8 persen. Hal ini menjadi sorotan dari aktivis antikorupsi, seperti Novel Baswedan.
“Ulah Pimpinan KPK sekarang ini membuat KPK semakin tidak dipercaya masyarakat. Pemberantasan korupsi semakin jauh dari harapan,” kata Novel dalam cuitan pada akun media sosial Twitter pribadinya pada Kamis, 9 Juni.
Menurut Novel Baswedan, adanya suara KPK dibubarkan khawatir sejalan dengan rencana Firli Bahuri. Namun, apabila tetap dibiarkan hanya pemborosan uang negara. “Mendorong KPK dibubarkan khawatir selaras dengan rencana Firli dkk. Dibiarkan membuat pemberantasan korupsi dilakukan dengab kepura-puraan, dan pemborosan,” tegas Novel.
Dalam hasil survei Indikator Politik Indonesia yang dirilis pada Kamis (8/6) kemarin, tingkat kepercayaan terhadap KPK berada di posisi terendah. Pada urutan teratas ditempatkan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan tingkat kepercayaan 85,3 persen, disusul Presiden 73,3 persen, dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) sebanyak 66.6 persen.
Selanjutnya, Kejaksaan Agung dengan 60,5 persen, pengadilan dengan 51,1 persen, dan KPK dengan 49.8 persen. “KPK di antara lembaga penegak hukum tingkat trust-nya paling rendah,” tukas Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi. Jadi apakah menurut Anda pernyataan Novel Baswedan itu benar soal pembubaran KPK?
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.